Plt Kepala Disbud Kota Makassar, Herfida Attas saat menemui Direktur Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ricky Fauzy di Jakarta, Senin (23/03/2021).

Kemenparekraf Minta Hari Kebudayaan Jadi Ajang Perkenalan Budaya di Kancah Internasional

Jumat, 26 Maret 2021 | 11:44 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar melawat ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kunjungannya untuk membahas Hari Kebudayaan yang digelar pada 1 April nanti.

Dalam pertemuannya itu, Plt Kepala Disbud Kota Makassar, Herfida Attas diminta membuat Hari Kebudayaan bukan hanya acara seremoni. Melainkan menjadi ajang perkenalan budaya di kancah nasional dan internasional.

pt-vale-indonesia

“Jadi Direktur Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ricky Fauzy itu meminta pelaksanaan Hari Kebudayaan ke-3 tak sekedar seremoni,” jelasnya, Kamis (25/03/2021).

“Diminta acara tahunan itu menambah nilai jual Makassar di tingkat nasional maupun internasional,” sambung Herfida.

Selain itu, even Hari Kebudayaan harus memiliki efek bagi perekonomian lokal, khususunya sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Apalagi di masa sekarang yang terkena imbas pandemi cobid-19.

“Makassar dikenal sebagai gudangnya industri kreatif, inilah momen yang tepat untuk mengangkat kembali industri kreatif di Makassar. Selain itu, destinasi wisata juga dikembangkan, sehingga Makassar dilirik wisatawan mancanegara,” ujar Herfida mengikuti perkataan Ricky.

Herfida beserta beberapa pejabat struktural di Disbud berkunjung ke Jakarta dalam rangka mempromosikan Hari Kebudayaan Makassar. Mengingat juga sebagai satu satunya kota yg mempunyai Hari Kebudayaan di Indonesia.

Ia menemui pejabat di dua Kementerian yang membawahi kebudayan dan dan pariwisata di Jakarta, Senin (23/03/2021). Yakni Kemenparekraf, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Di Kemendikbud, Herfida dan rombongan juga menemui Yayuk Sri Budi Rahayu, Kepala Pokja Diplomasi Budaya Direktorat pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.

Soal Hari Kebudayaan, Kemenparekraf mengaku tetap mensupport acara ini. Meskipun ia menyarakan, agar ke depannya tetap disempurnakan. Sehingga, Hari Kebudayaan tidak sekedar simbol tapi lebih pada pemahaman aspek budaya.

“Setiap acara yang diselenggarakan pemerintah daerah, Kemenparekraf selalu mensupport, sepanjang itu memiliki nilai lebih pada masyarakat, khususnya sektor UMKM,” tutupnya. (*)


BACA JUGA