Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa

Hadapi Cuaca Ekstrem, Posko Siaga Bencana di Gowa Standby 24 Jam

Jumat, 02 April 2021 | 16:53 Wita - Editor: Dilla Bahar -

GOWA, GOSULSEL.COM-Menghadapi cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Gowa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengambil tindakan cepat untuk melakukan penanganan. Apalagi dampak dari cuaca ekstrem ini menyebabkan sejumlah wilayah di kecamatan dataran rendah tenggelam banjir hingga pohon tumbang.

Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa mengatakan, sebagai langkah antisipasi bencana alam pihaknya sudah membangun posko bencana. Posko tersebut pun akan di standby selama 24 jam.

pt-vale-indonesia

“Jika ada kejadian-kejadian kami langsung turun dan di posko kami terus memantau dan kami siap membackup jika ada hal yang terjadi yang tidak diinginkan,” katanya, Jumat (2/4/2021).

Tak hanya posko di tingkat kabupaten, posko penanganan bencana juga dibentuk hingga ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan.

“Pak Bupati Gowa juga sudah ada surat ke seluruh camat desa untuk membuat posko bencana alam maupun non alam. Jadi teman-teman di kecamatan dan desa serta kelurahan itu membuat posko,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan berdoa agar cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten Gowa segera berlalu.

“Mari kita semua berdoa, agar situasi ini tidak meningkat dan segera berlalu. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha,” katanya dikutip dalam akun Instagram pribadinya.

Orang nomor satu di Gowa ini mengatakan curah hujan yang tinggi mengakibatkan status hilir Sungai Jeneberang berstatus waspada. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan di Bendungan Bissua. Ia juga meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Bupati Adnan menyebutkan elevasi Sungai Jeneberang di wilayah hilir (Bendungan Bisua) saat ini sekitar +31,76 Mdpl, sedangkan elevasi waspada +31,79 Mdpl, dan elevasi siaga +32,24 Mdpl.

“Curah hujan di hulu jeneberang 168 mm/14 jam (kategori lebat), dan hulu jenelata 136 mm/ 14 jam (kategori lebat), hujan masih terjadi hingga saat ini di hulu jeneberang,” tulis Adnan.

Sementara untuk elevasi Bendungan Bili-bili saat ini, ia menyebutkan masih dalam keadaan normal, yaitu +100,43 Mdpl atau dengan ukaan pintu 150 cm, sedangkan elevasi normal +99,50 Mdpl, dan elevasi waspada +101,70 Mdpl.

“Jadi status Bili-bili saat ini masih dalam range normal dengan trend elevasinya naik ke waspada. Inflow yang masuk ke waduk Bili-bili sebesar 413,64 m3/det, dan out flow ke sungai Jeneberang 368,84 m3/det” lanjutnya.

Selain itu, Adnan juga mengungkapkan cuaca ekstrem yang terjadi menyebabkan banjir dan puluhan pohon tumbang di wilayah Kabupaten Gowa. Hingga saat ini tercatat sudah sebanyak 35 pohon tumbang, termasuk banyak juga kantor dan rumah yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut. (*)


BACA JUGA