MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Di Indonesia, masyakarat kini dimudahkan dengan hadirnya marketplace. Sebuah aplikasi jual beli secara daring atau e-commerce yang kini banyak digandrungi.

Sudah ada berbagai aplikasi marketplace yang hadir di Indonesia. Masing-masing pun memiliki kelebihannya tersendiri. Seperti yang dimiliki oleh Keranjang Belanja.

Marketplace Keranjang Belanja sendiri dibuat PT Kreasi Binar Indonesia. Aplikasi buatan anak Sulsel ini merupakan yang pertama dibuat dengan memilki banyak bahasa di dalamnya. 

Fitur lainnya juga lengkap. Begitu pula dengan promo yang ada. Mulai cashback hingga garansi produk orisinil ditawarkan oleh Keranjang Belanja.

Keranjang Belanja memiliki banyak merchant asal Indonesia Timur. PT Kreasi Binar Indonesia memang menargetkan masyakarat di wilayah tersebut bisa menjadi pengguna dari aplikasi ini. 

Salah satunya ialah Authorized Dealer Mitshubishi, PT Bosowa Berlian Motor (BBM). Produk BBM mulai dari truk FUSO hingga mobil seperti Pajero Sport juga dijual disini. Sehingga, pembeli tak perlu lagi ke dealer.

Direktur PT Kreasi Binar Indonesia, Jamari mengatakan bahwa Keranjang Belanja hadir untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggan. Para pelaku UMKM pun juga bisa memasarkan produknya melalui aplikasi ini.

“Jadi kita membantu mereka, silahkan untuk bergabung karena bukan hanya pembeli saja yang untung. Tapi juga penjual,” kata Jamari saat Grand Launching Keranjang Belanja pada Kamis (02/04/2021).

Sementara itu, Business and Product Manager Keranjang Belanja, Mulfi Irwansyah menyebut bahwa nantinya aplikasi ini bakal terus dikembangkan. Kini juga sudah prodik kuliner dan bahasa juga akan ditambah.

“Jadi ini kita secara bertahap. Kalau bahasa itu kita mau yang cakupannya luas, banyak dipakai orang,” tandasnya.

CEO PT Kreasi Binar Indonesia, Anton Wijaya mengaku jika pihaknya berkomitmen memajukan perekonomian masyakarat melalui Keranjang Belanja. Terkhusus para pelaku UMKM yang berada di Indonesia Timur.

“Ada banyak barang atau produk dari para pelaku usaha, namun masih kesulitan untuk memasarkan produknya,” tutup Anton.(*)

---