Ketum BMK’57 Ajak Kadernya Dorong Kongres Penyatuan KNPI

Senin, 05 April 2021 | 14:46 Wita - Editor: Dilla Bahar -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK’57), Kemas Ilham Akbar serukan ke seluruh kader muda Kosgoro untuk mendorong penyatuan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melalui kongres penyatuan atau kongres bersama.

Hal tersebut disampaikan langsung dihadapan kader muda Kosgoro 1957, saat memberi sambutan dalam pembukaan Musda ke-IV DPD Barisan Muda Kosgoro 1957 Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar Golden Hotel, Minggu (04/04/2021).

Kemas Ilham Akbar menuturkan, bahwa semenjak ia memimpin Barisan Muda Kosgoro 1957, dirinya sering mendapat pertanyaan mengenai polemik KNPI dan menjelaskan bahwa Barisan Muda Kosgoro 1957 mendukung langkah pemerintah dalam menyatukan pemuda.

“Semenjak saya terpilih menjadi Ketua Umum DPP Barisan Muda Kosgoro 1957, hampir setiap saat ada yang menanyakan mengenai KNPI, olehnya itu saya jelaskan bahwa mengenai KNPI, Barisan Muda Kosgoro 1957 harus mendukung penuh dan menyukseskan langkah pemerintah dalam hal ini kemenpora untuk menyatukan para pemuda”, tutur Kemas.

Kemas menegaskan, bahwa seluruh pengurus Barisan Muda Kosgoro 1957 dimanapun berada wajib mendukung dan mengawal keputusan pemerintah mengenai langkah penyatuan KNPI.

“Perlu kita ketahui bahwa Menpora adalah kader yang dibesarkan dari lingkungan Kosgoro, oleh karena itu kita wajib untuk mendukung dan mengawal keputusan beliau mengenai penyatuan KNPI. Saya meminta agar seluruh pengurus didaerah-daerah manapun, untuk mendorong Penyatuan Pemuda melalui Kongres bersama,” tegas Ketum DPP Barisan Muda Kosgoro 1957.

Sementara, Ketua terpilih DPD BMK 1957 Sulsel, Andi Sugeng Mappanyompa mengatakan, mendukung sepenuhnya langkah penyatuan pemuda.

“Kita mengikuti keputusan DPP BMK 1957, mendorong penyatuan pemuda melalui penyatuan KNPI termasuk Musda bersama di daerah-daerah,” terang Andi Sugeng.

Diketahui, polemik terbelahnya kepengurusan DPP KNPI tersebut berimbas hingga ke daerah yang hingga hari ini masih terus berlanjut. (*)