Komisi II Gelar RDP terkait ketidakseragaman harga pupuk di kecamatan biringbulu. Selasa (6/4/2021)

Komisi II DPRD Gowa Minta Pengawasan Pupuk Bersubsidi Diperketat

Rabu, 07 April 2021 | 13:23 Wita - Editor: Dilla Bahar -

GOWA, GOSULSEL.COM–Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gowa Nasruddin Sitakka meminta pihak-pihak terkait dengan pengawasan pupuk bersubsidi diperketat dalam hal pendistribusian dan penyalurannya. Hal ini diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Gowa terkait ketidakseragaman harga pupuk di Biringbulu. Selasa (6/4/2021)

“Kita minta dinas terkait agar pengawasan lebih diperketat agar pupuk bersubsidi benar-benar dapat tersalur sesuai, baik jumlah maupun sasaran,” katanya.

pt-vale-indonesia

Lebih lanjut ia menegaskan agar pihak terkait harus memastikan proses distribusi tepat sasaran ke petani dan tidak terjadi pergeseran Harga Eceran Terendah (HET) dari yang ditentukan oleh pemerintah.

“Kalau kita berbicara harga, bukan hanya Biringbulu. Semua kecamatan begitu. Makanya kalau solusi terbaik pengecer itu jangan sekali-kali menjual di atas harga HET. Karena itu sudah ada keuntungan di dalamnya,” tegasnya.

Anggota Komisi II DPRD Gowa, Abdul Razak menambahkan apabila ditemukan terjadinya pelanggaran, maka pengawas dan pihak-pihak terkait lainnya harus mengambil tindakan tegas. Sebab jika terjadi pembiaran, maka petani akan menjadi korban.

“Kalau ada pengecer yang nakal, jangan lagi dimanja manja ini. Karena tentu ini akan berdampak kepada petani. Harus dievaluasi terhadap pengecer-pengecer,” tambahnya.

Diketahui, Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) bersama perwakilan petani di Kecamatan Biringbulu mendatangi kantor DPRD Gowa dalam rangka mengikuti RDP. Dalam pertemuan tersebut, HIPMA Koordinator Biringbulu, Riring Hasim menjelaskan bahwa kedatangannya bersama rombongan untuk mencari solusi mengenai harga pupuk yang tidak sesuai dengan HET yang seharusnya Rp112.500 namun dijual lebih tinggi.(*)

Tags:

BACA JUGA