Operasional kapal di Pelabuhan Makassar/Ist

Pasca Lebaran, Operasional Pelabuhan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19

Selasa, 18 Mei 2021 | 22:02 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) hingga H+5 Hari Raya Idulfitri 1442 H tetap melakukan pengetatan. Ialah dengan mewajibkan setiap penumpang yang naik ke kapal untuk menunjukkan hasil rapid antigen yang sudah divalidasi Kantor Kesehatan Pelabuhan. 

Meskipun pemerintah melakukan pembatasan mudik khususnya bagi mereka yang menggunakan moda transportasi laut. Namun, PT Pelindo IV tetap melayani kapal yang mengangkut logistik dan penumpang dengan persyaratan tertentu, misalnya sakit dan mereka yang mengunjungi orangtua karena meninggal. 

Deputi Hukum & Humas Cabang Makassar, Kartika Kadir mengatakan, ada dua kapal milik PT Pelni yang sandar di Pelabuhan Makassar pada 17 Mei 2021. “Yaitu Kapal Bukit Siguntang dengan 14 orang penumpang dan KM Dobonsolo dari Surabaya sebanyak 4 orang,” kata Kartika. 

Semua penumpang kapal baik yang turun maupun naik diwajibkan untuk melakukan rapid antigen. Lalu menunjukkan hasil yang negatif. 

Di Pelabuhan Semayang Balikpapan, PT Pelindo IV bersama dengan regulator serta unsur maritim setempat membentuk Posko Pengendalian Angkutan Lebaran 1442 H/2021 M. Dimulai sejak 28 April hingga 29 Mei 2021. 

“Sehingga sampai dengan H+5 Hari Raya Idulfitri 1442 H untuk kegiatan kapal penumpang masih ditiadakan karena mengikuti arahan dari Pemerintah sampai dengan waktu yang ditentukan,” kata Asisten Manager Hukum, Humas & Protokol Cabang Balikpapan, Andi Muh. Rizal.

Namun, lanjut dia, pihaknya tetap melayani kegiatan kapal yang memuat logistik. Tetapi, dengan pengawasan ketat dari tim posko. 

Begitu juga yang disampaikan Asisten Manager Umum, Hukum & Humas Cabang Ambon, Trifena F. J. Ia mengungkapkan, untuk penumpang naik atau embarkasi dan penumpang turun atau debarkasi di Pelabuhan Ambon, sampai H+4 Lebaran atau Senin, 17 Mei 2021, masih berlaku pembatasan mudik. 

“Kapal yang merapat atau berlayar ada, tapi masih dalam aturan pembatasan mudik. Hal ini berlaku sampai ada petunjuk selanjutnya dari pemerintah,” ujarnya. 

Kepada penumpang yang akan naik ke kapal juga diharuskan untuk menunjukan hasil rapid antigen. Semata-mata untuk mencegah penularan Covid-19.

Asisten Manager Hukum Humas & Protokol Cabang Bitung, Prawita Regina Alamri menyebutkan sebelum pembatasan mudik, puncak arus penumpang terjadi pada 2 Mei dengan jumlah penumpang turun di Pelabuhan Bitung mencapai 564 orang. Dan penumpang naik sebanyak 89 orang yang menumpang KM Labobar.    

“Semua penumpang wajib mengantongi hasil rapid antigen negatif yang divalidasi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bitung,” kata Prawita. 

“Cabang Bitung juga hanya melayani logistik dan penumpang dengan persyaratan tertentu,” sebutnya. 

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat. Ini dari Tim Posko Pengendalian Transportasi Laut Idulfitri 1442 H/2021 M. 

Sementara itu di Pelabuhan Parepare, PT Pelindo IV juga masih melakukan pembatasan mudik sesuai Surat Edaran (SE) Pemerintah. Yakni mulai 6 sampai dengan 17 Mei 2021. 

“Semua kapal penumpang swasta tidak ada yang melakukan kegiatan berlayar atau portstay, kecuali kapal Pelni yang tetap berkegiatan mengangkut logistik atau kargo,” terang Manager SDM dan Umum PT Pelindo IV Cabang Parepare, Nuraeni M.

Untuk penumpang tetap mengacu kepada SE Pemerintah yang dikecualikan. Juga tetap melakukan rapid antigen di pelabuhan dengan sepengetahuan KKP Parepare.

“Sedangkan untuk kapal swasta, rencananya mulai berlayar pada hari Rabu, 19 Mei 2021,” tukasnya.(*)


BACA JUGA