Terkendala Biaya, Vaksinasi Gotong Royong di Makassar Sepi Peminat
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Peminat program vaksinasi gotong royong di Makassar rupanya masih sedikit. Hal tersebut ditengarai biaya vaksin yang tak mampu dibayarkan oleh perusahaan.
Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Makassar, Muammar Muhayang. Ia menyebut bahwa saat ini hanya ada lima perusahaan yang sanggup ikut program tersebut.
“Kalau yang terdaftar ada 5 dari 200 perusahaan. Jadi totalnya keseluruhan 2000-3000 karyawan yang siap disuntik vaksin,” sebut Muammar saat dihubungi, Kamis (20/05/2021).
Perusahaan lain, dikatakan Muammar, menginginkan adanya subsidi dari pemerintah. Pihaknya pun masih berunding dengan pusat perihal biaya vaksin gotong royong.
“Mereka meminta adanya keringanan biaya. Yah kalau bisa ada subsidi. Dan ini masih kita diskusikan,” sambung Muammar.
Disampaikannya, perusahaan ingin mengikuti program ini demi memutus penularan Covid-19 di lingkungan kerjanya. Hanya saja, mereka tak setuju jika biaya vaksin disamaratakan.
“Kan tidak bisa disamakan perusahaan yang besar dengan yang kecil. Jadi soal biaya ini masih jadi polemik,” tutupnya.
Untuk diketahui, program vaksinasi gotong royong telah diluncurkan pada Rabu (18/05/2021). Tarifnya diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.
Adapun diputuskan harga pembelian setiap dosis vaksin Gotong Royong dalam hal ini Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) seharga Rp321.660 per dosis. Sementara tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.
Dengan demikian, vaksinasi mandiri ini akan dikenakan biaya maksimal. Atau paling tinggi sebesar Rp439.570 per dosis.(*)