Gubernur Nonaktif NA Disebut Jadi Pencetus Arsinum Bagi Warga Pulau
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Instalasi unit Pengelolaan Air Siap Minum (Arsinum) yang dirintis oleh Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah (NA) sudah berlangsung dan dimanfaatkan masyarakat. Ada beberapa pulau di Kota Makassar yang telah mendapat fasilitas kebutuhan dasar tersebut, yakni Pulau Samalona, Pulau Barang Caddi, serta dua pulau terluar Pulau Lanjukang dan Pulau Langkai.
Seorang warga Pulau Lanjukang yang selama puluhan tahun bermukim, Sakinah kini bisa menikmati pasokan air minum bersih siap minum. Adapun dengan harga yang sangat terjangkau dan jadi pelepas dahaga sehari-hari.
Penghuni pulau menganggap Nurdin adalah sosok pemimpin yang peduli karena telah memperhatikan kebutuhan dasar warga pulau. Dahulu, kata Sanimah, demi air minum yang bersih, warga pulau terpaksa menyeberang ke Kota Makassar membeli air dengan ongkos yang tidak sedikit.
Jika keadaan cuaca tidak memungkinkan, warga menunggu air bersih datang hingga berhari-hari, sembari menanti warga hanya bisa minta sumbangan air dari tetangga yang masih memiliki stok. Terkadang, juga hanya memanfaatkan air hujan.
“Terima kasih pak Nurdin Abdullah, besar sekali pengorbanan bapak untuk Pulau Lanjukang. Seandainya bukan dia, tidak ada fasilitas Arsinum seperti ini yang bisa digunakan untuk minum dan masak nasi. Kita terus mendoakan pak Nurdin,” ujarnya ditemui beberapa waktu lalu.
Selama sebagai Gubernur Sulsel, sosok Nurdin Abdullah dikenal berkomitmen akan mensejahterahkan warga kepulauan. Tak hanya memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih, tetapi juga infrastruktur jalan, listrik, dan pendidikan.
Ketua RT Pulau Lanjukang, Jalaluddin mengaku, ada tiga proyek yang telah diselesaikan NA untuk pulau yang dihuni oleh kurang lebih 70 jiwa itu. Diantaranya, Arsinum, perbaikan jalan dengan paving block mengitari seluruh pulau hingga lampu penerangan.
“Masyarakat sangat senang karena selama ini kendala adalah kebutuhan air. Jika tidak ada air, warga tidak akan mandi dan minum. Badan hanya dibilas-bilas. Alhamdulillah, sekarang semua terpenuhi,” bebernya.
Tak hanya itu, pembangunan jalan paving block juga dilakukan. Dahulu hanya 100-200 meter, sekarang sudah dibangun hingga 800 meter mengelilingi Pulau Lanjukang.
Penerangan seperti lampu jalan juga diberikan. Bahkan di sektor pendidikan, Nurdin rutin mengirim mahasiswa ke Pulau Lanjukang untuk mengedukasi anak-anak pulau yang jaraknya sangat jauh dari sekolah.
“Ini tidak terlepas dari perhatian pak Nurdin Abdullah kepada masyarakat pulau. Kami doakan agar segala program bisa dilanjutkan. Masyarakat sangat berharap adanya peningkatan pendidikan dan kesehatan,” harap pria kelahiran tahun 1960 ini.
Selain di Pulau Lanjukang, kebutuhan Arsinum di Pulau Barang Caddi juga sudah terpenuhi. Bahkan, mampu memproduksi hingga 150 galon tiap harinya.
Lurah Barang Caddi, M Sahryd mengungkapkan, sebelum ada Arsinum, masyarakat hanya mengharapkan air ledeng dari Kota Makassar dan harganya cukup mahal yaitu Rp7.000 per galon, sekarang arsinum dijual hanya Rp3.000 pergalon.
“Kami sangat berterima kasih kepada pak gub (Nurdin Abdullah), dengan adanya Arsinum sangat membantu. Beberapa tahun lamanya, baru kali pertama ada pejabat atau gubernur yang masuk menyiapkan bantuan Arsinum,” katanya.
Bagi M Sahryd, sosok Gubernur nonaktif Nurdin Abdullah sangat peduli dan akrab dengan masyarakat. Dia akan berbaur dan merangkul masyarakat tanpa memandang kasta.
“Contohnya, saat pertama kali pak gub datang, beliau langsung bersosialisasi dan bertanya apa yang dibutuhkan oleh warga pulau. Akhirnya, beliau berkesimpulan untuk membangun Arsinum. Beberapa minggu saja, langsung dibangun Arsinum,” kenangnya.
Bukan itu saja, Nurdin juga memprogramkan pemasangan listrik bawah laut melihat penggunaan listrik masih berasal dari swadaya masyarakat yang kurang lebih berjumlah 700 Kepala Keluarga (KK).
“Harapan kami, apa yang telah diprogramkan Nurdin Abdullah bisa segera dilanjutkan dan terlaksana kembali,” harapnya.(*)