Ketua DPRD Gowa Hadiri Talkshow FTM Soal Pengelolaan Sampah di Malino

Minggu, 13 Juni 2021 | 12:38 Wita - Editor: Dilla Bahar -

GOWA, GOSULSEL.COM–Ketua DPRD Kabupaten Gowa, Rafiuddin menghadiri talkshow Forum Tinggimoncong Membangun (FTM) dengan tema pengelolaan sampah pada daerah destinasi wisata di Malino Food City Kota bunga Malino Kabupaten Gowa, Sabtu (12/6/2021).

Talk Show tersebut dihadiri oleh beberapa lembaga dan organisasi lain diantaranya adalah LSM Karaeng Puang, DPC Masata Gowa, RBM Gowa (Ruang Belajar Masyarakat) TPP P3MD Gowa, Elang Komando, KNPI, Wakil Foundation, Pondok Ilmu, FKPPI dan beberapa lembaga dan OKP lainnya.

pt-vale-indonesia

Hadir pula Kepala Dinas PMD Kabupaten Gowa Muhammad Asrul, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa Azhari dan Camat Tinggimoncong Iis Nur Ismi selaku narasumber dan stekholder Pemerintah.

Rafiuddin mengatakan acara tersebut cukup menarik untuk di bahas dan bukan hanya acara seremonial saja tapi harus ada tindak lanjutnya dan untuk menindak lanjuti kegiatan tersebut dari apa yang teman teman telah sampaikan dan wacanakan untuk permasalahan sampah.

“Dari beberapa peserta talk show telah memberikan pendapat cukup beragam masukan, nah sekiranya hal tersebut lah yang harus kita tindak lanjuti untuk menangani permasalahan sampah tersebut, karena menyelesaikan sampah sama hal nya kita memberanras peredaran mata rantai penyakit seperti hal nya covid-19,” tukas Rafiuddin.

Sementara itu, Camat Tinggimoncong Iis Nur Ismi menjelaskan Tinggimoncong ini merupakan destinasi wisata yang banyak diminati wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah. Hal itu membuat sampah banyak berserakan di kawasan wisata sehingga perlunya pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk mengatasi hal tersebut.

Pemerhati Sampah Daeng Muji yang juga Ketua dari Wakil Foundation menjelaskan sebenarnya sampah ini bukanlah suatu masalah sebab sampah merupakan tempat untuk berpenghasilan besar jika mengerti dalam hal pengelolaan dengan benar.

“Sebenarnya tidak ada masalah dengan sampah hanya kita yang menjadikannya sebagai masalah dan manajemen sampah yang baik juga bisa memutuskan rantai penyebaran covid-19”, tutur Deng Muji.

Sementara, Wakil Forum Pemerhati Lingkungan Sulawesi Selatan Hilman menyampaikan menegaskan mindset masyarakat harus diubah yang dimana masyarakat menganggap bahwa sampah itu kotor.

“Jangan sebut sampah itu sebagai sampah tapi sebutlah sebagai barang bekas artinya barang bekas masih bisa diolah sedangkan sampah tidak bisa diolah inilah mindset yang harus diubah,” tutur Hilman.(*)


BACA JUGA