Hindari Penipuan di Dunia Maya Dengan Cara ini

Jumat, 09 Juli 2021 | 20:14 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

MANADO, GOSULSEL.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 Juli 2021 di Manado, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Ragam Penipuan di Dunia Daring”.

Program kali ini menghadirkan 650 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Jezzie Setiawan selaku pendiri dan CEO Gandeng Tangan, Ranny Afandi selaku pemengaruh, Auw Leily Leilany Tooy selaku Tech Enthusiast, dan Maria Silangen selaku CIO Satu Tampa. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Jezzie Setiawan yang membawakan tema “Kemampuan Digital: Transaksi Daring Aman & Mudah”. Dalam sesinya, ia membagikan tips aman berbelanja daring, cara menggunakan perbankan elektronik, dan penggunaan aplikasi pinjaman daring yang sedang marak. Selanjutnya, Jezzi menjelaskan tipe-tipe investasi daring seperti reksadana, P2P, nabung emas, investasi saham, layanan urun dana, dan perdagangan mata uang.

Berikutnya, Ranny Afandi menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ranny menjelaskan tentang hal-hal yang diatur dalam transaksi digital, seperti perlindungan data konsumen dan pribadi, penghapusan informasi tidak relevan yang berada di bawah kendali konsumen tersebut, dan transaksi elektronik dalam bentuk uang.

“Transaksi digital akan terus berkembang, perkaya diri dengan pengetahuan agar seluruh transaksi yang dilakukan bisa aman karena jejak digital akan sulit untuk dihapus,” pesan Ranny.

Sebagai pemateri ketiga, Auw Leily Leilany Tooy, membawakan tema tentang “Budaya Digital: Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Daring”. Leily mengungkapkan, tantangan dalam bertransaksi digital adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan pedagang yang belum siap untuk mengadopsi teknologi digital.

“Seiring kemajuan teknologi, kita harus menyadari hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertransaksi digital,” ujarnya.

Adapun Maria Silangen, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Keamanan Digital: Jenis-jenis Penipuan di Internet, dan Cara Menghindarinya”. Dalam materinya, Maria menjelaskan jenis-jenis penipuan daring seperti scam, social engineering, pengelabuan, pengambil alihan akun, penipuan pertukaran kartu SIM, penipuan promo, dan penipuan dalam kencan daring.

“Untuk menghindarinya, waspadai orang di luar kontak, hindari membuka jendela pop up yang mencurigakan, dan amankan data personal,” tegasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Herlambang, bertanya tentang dampak dari pinjaman daring. Menurut Jezzie, dampak negatif pinjaman daring yang sedang marak diberitakan terjadi akibat peminjam lebih memikirkan kecepatan pencairan uang daripada bunga yang harus ia bayarkan.

“Jangan meminjam jika tidak mendesak dan cermati besaran bunga yang harus dibayarkan,” pesannya. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)