Belajar Memaksimalkan Potensi Bisnis Daring

Rabu, 14 Juli 2021 | 18:31 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

LUWU UTARA, GOSULSEL.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 14 Juli 2021 di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Membangun Usaha Daring”.

pt-vale-indonesia

Program kali ini diikuti oleh 1098 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Presenter & Penyiar Radio, Metha Margaretha; Pendiri The Emotional Human Reaction in Reflecting Incident, Indah Arifah Febriany; dan Sekretaris Masika ICMI Sulsel, Erwin Saputra.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari selaku Penulis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Patrice yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Mengenal Lokapasar: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”. Menurut dia, dalam berbisnis daring kita harus cermat dan teliti dalam bertransaksi.

“Kenali juga kelebihan dan kekurangan berbagai jenis platform bisnis digital sesuai kebutuhan,” jelas Patrice.

Berikutnya, Metha menyampaikan materi etika digital berjudul “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Daring”. Ia mengatakan, dalam memulai bisnis daring kita harus mampu membangun kepercayaan, memberikan info produk dengan jelas, harga kompetitif, pengelolaan laman, metode pembayaran, serta pengemasan dan pengiriman barang yang baik.

Sebagai pemateri ketiga, Indah membawakan tema budaya digital tentang “Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Produktif”. Menurut dia, tren kemajuan teknologi termasuk di dunia perdagangan dan bisnis digital selayaknya mampu kita manfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kita dalam bisnis digital.

Adapun Erwin, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Perlindungan Hak Cipta dalam Era Digital”. Ia mengatakan, kemajuan teknologi mendorong kemampuan intelektual manusia melakukan alih informasi berupa berita, lagu, film dan karya lain.

“Sementara kewajiban pemerintah melindungi hak cipta agar tidak merugikan pemilik hak cipta,” katanya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusias para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta diantaranya adalah tentang apakah diperlukan toko luring sebagai fondasi/modal untuk memulai bisnis daring. Narasumber menjelaskan bahwa fondasi utama adalah skill (kemampuan/kecakapan) untuk memulai usaha daring sekalipun tak memiliki toko luring.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)


BACA JUGA