MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut bahwa KM Umsini sudah beroperasi sebagai kapal isolasi apung. Itu setelah pihaknya mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Juga adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ini mengenai penggunaan kapal Umsini. 

“Sebentar sore jam 4 kita akan mulai mengisi dari 47 Puskesmas di Makassar akan masuk ke sini,” kata Danny, Senin (02/08/2021).

Terkait dengan simulasi, ia mengatakan sudah selesai secara keseluruhan. Baik untuk kegiatan insidentil maupun kegiatan rutin. 

Anggaran yang digelontorkan Pemkot Makassar untuk isolasi apung tersebut, yakni Rp1,5 Miliar per bulan. Kapasitas tempat tidur untuk pasien isolasi sebanyak 804, dan 64 tempat tidur untuk tenaga kesehatan. Biaya sewa kapal tersebut akan dievaluasi tiap bulan.

“Kapal juga ada solarnya harus juga pemerintah kota punya kewajiban membantu untuk mengoperasikan ini. Kalau dihitung ini jauh lebih murah dibanding (isolasi) hotel,” sambung Danny.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, kata Danny telah memberi klasifikasi soal pasien yang boleh isolasi di KM Usmini. “Misal, 20-40 tahun dengan OTG ringan ada di sini (Umsini), jadi usia produktif. Di luar itu, (isolasi) di Asrama Haji, dan khusus Balai Besar Laboratiolum Kesehatan (BBLK) Makassar  khusus Nakes dan keluarga,” ucapnya.

Danny menjelaskan bahwa ada 3 kegiatan utama bagi pasien yang isolasi di atas kapal. Pertama, kata dia, fokus pada penyembuhan. 

“IDI sudah menyiapkan menu-menu makanannya, obatnya, sampai sistem terapinya. Itu sudah disiapkan para dokter dan perawat,” pungkas Danny.

Kedua, Danny mengatakan akan ada traning motivasi bagi pasien. Para motivator dihadirkan dari berbagai kalangan. Terakhir, berolahraga dan rekreasi. (*)

---