Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir saat ditemui usai Merdeka Ekspor di Terminal Peti Kemas Makassar, Dermaga Selatan Pelabuhan Soekarno Hatta, Sabtu (14/08/2021)

Makassar Ikut Merdeka Ekspor, Balai Karantina Pertanian: Nilainya Capai Rp98 Miliar

Sabtu, 14 Agustus 2021 | 21:02 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pelepasan ekspor komoditas pertanian serentak digelar di 16 pintu pengeluaran di seluruh Indonesia. Kegistan dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, melalui tayangan virtual di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/08/2021).

Makassar merupakan salah satu wilayah yang juga ikut melepas komoditi ekspor. Kegiatan berlangsung di Terminal Peti Kemas Makassar, Dermaga Selatan Pelabuhan Soekarno Hatta.

Program ini mengakomodasi berbagai produk hasil pertanian untuk diekspor ke berbagai negara. Nilai total ekspor tersebut tercatat sebesar lebih dari Rp 7,29 Triliun.

Atau sebesar 627,4 juta ton. Itu meliputi komoditas pertanian 564 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton dan beberapa komoditas lainnya.

Ada 61 negara yang menjadi tujuan utama. Diantaranya, Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan serta negara-negara lain.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mendukung langkah tersebut. Termasuk ekspor beras.

Menurutnya, hal ini boleh dilakukan. Tetapi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,

Pertama, hitung dengan masak-masak. Kedua, pastikan stok beras dalam negeri sudah aman dan cukup terlebih dahulu.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja,” ujar Jokowi.

Menurutnya, pelepasan ini sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia. “Dengan mengucap bismillahirrahmanirahim, hari ini saya resmikan Pelepasan Merdeka Ekpsor Tahun 2021,” tutupnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pemerintah memang mulai menguji coba ekspor beras ke Arab Saudi. Itu dalam program Merdeka Ekspor pada 2021.

Dalam laporannya, ia juga mengungkapkan ekspor produk pertanian Indonesia pada Januari sampai Juni 2021, senilai Rp277,95 Triliun. Atau meningkat 40,29 persen dibandingkan periode sebelumnya.

“Oleh karena itu hari ini kami lepas ekspor ke Saudi Arabia sebagai uji coba beras, ekspor daging ayam ke Jepang, Timor Leste, Qatar, UEA,” katanya.

Lebih lanjut, SYL juga memastikan stok beras nasional surplus 10,2 juta ton per akhir Juli 2021. Dijelaskannya, itu terjadi karena produksi padi petani lokal pada sepanjang Januari-Juli 2021 berhasil mencapai 17,5 juta ton dan sisa stok beras tahun kemarin sebanyak 7,3 juta ton.

“Dari Kementan kami ingin menegaskan bahwa ketersediaan pangan 11 komoditas sangat aman dan terus kami lakukan validasi,” pungkasnya.

Sementara Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan, untuk Makassar sendiri, nilai ekspornya mencapai Rp98,28 miliar. Nilai ini diambil dari tanggal 9 Agustus sampai 14 Agustus 2021.

“Jadi nilai ekspor Rp98,28 miliar, terdiri dari 11 komoditas dan tadi suplayer itu yang eksportir itu ada 15,” katanya

“Data Rp98 miliar ini hanya enam hari, dari 9 sampai 14, dan ini tidak ada yang di-up, karena ini by sistem,” tutupnya.

1. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dengan nilai ekspor Rp 1,3 triliun.

2. Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dengan nilai ekspor Rp 40,360 miliar.

3. Pelabuhan Laut Dwikora, Pontianak dengan nilai ekspor Rp 194,31 miliar.

4. Pelabuhan Pelindo I, Pekanbaru dengan nilai eskpor Rp 1 triliun.

5. Pelabuhan Belawan, Medan dengan nilai ekspor Rp 431,6 miliar.

6. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan nilai ekspor Rp 435,1 miliar.

7. Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dengan nilai ekspor Rp 400,57 miliar.

8. Pelabuhan Soekarno – Hatta, Makassar dengan nilai ekspor Rp98,28 miliar

Adapun 9 lokasi pelepasan lainnya, yaitu Balikpapan, Bandarlampung, Padang, Batam, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tanjung Balai dan Manado. (*)