Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto/Ist

Ogah Ikuti Program Danny-Fatma, Siap-siap Dicopot Jadi Lurah

Senin, 23 Agustus 2021 | 12:22 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mewanti-wanti seluruh Lurah yang ada. Ia memastikan mengganti mereka bila tidak mau mengikuti program Pemkot Makassar.

Salah satu yang menjadi atensi Danny untuk Lurah yakni harus memantau para pasien tanpa gejala (OTG) di wilayah masing-masing. Kemudian mengikuti menjalani isolasi apung.

pt-vale-indonesia

Danny tak hanya sekali mengingatkan mereka. Sebelumnya juga, ia menginstruksikan agar para Lurah aktif memantau warganya yang terinfeksi Covid-19.

Diharapkan para lurah mencari satu warganya yang OTG untuk dibawa ke KM Umsini menjalani isolasi. Minimal 1 pasien setiap hari.

“Semestinya satu hari 153 orang , ini sudah satu minggu baru 59,” ujar Danny, Minggu (22/08/2021).

Sehingga, Danny mengumumkan satu hal penting. Bagi siapapun yang ingin menjadi Lurah harus mengikuti programnya bersama Wakilnya Fatmawati Rusdi.

“Sekarang saya sudah bikin pengumuman, siapa yang mau jadi lurah bisa laksanakan itu, saya kasih lurah dia, siapa pun yang mau jadi lurah, yang penting pangkatnya oke dan dia bisa bawa 1 orang perhari,” katanya.

“Intinya begini perluasan wilayah kemampuan komunikasi, bagaimana orang yakin dengan mereka. Inikan berarti mereka tidak mau kerja,” lanjut Danny.

Ia pun menegaskan, jika pihaknya menghargai keputusan para Lurah tersebut yang tidak mau mengikuti perintah Danny-Fatma. “Kita hargai kalau dia tidak mau ikuti perintah Danny Fatma,” jelasnya.

Danny pun memastikan telah memegang nama-nama Lurah yang membangkang untuk diresetting. “Sudah ada datanya, rata rata lurah yang terlalu berpolitik memang semua, berbanding lurus sama kinerja,” katanya.

“Jadi bukan saya yang resetting tapi dia sendiri resetting dirinya karena dia tidak mau ikuti saya toh? Jadi kita hargai,” tegasnya.

Lebih lanjut kata Danny, idealnya sebanyak 500 pasien yang harus ditampung di kapal tersebut. “Saya sudah perintahkan siapa yang mau jadi lurah, satu haru satu (pasien),” ucapnya.

“Kan intinya itu lurah penguasa wilayah, dia harus tahu orang per orang, dan dia harus komunikasi dengan semua orang, kalau tidak bisa tidak usah jadi lurah,” sambungnya.

Untuk mempermudah proses tracing di tingkat kelurahan, Danny mengusulkan agar nama-nama terkonfirmasi positif di telusuri keluarganya. Adapun dengan melibatkan tim detektor dan Covid-19 Hunter. (*)


BACA JUGA