Rektor UNM Terima Kunjungan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman

Senin, 30 Agustus 2021 | 17:51 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi, M. Fadjroel Rachman melawat ke Sulsel dalam rangka kunjungan kerja. Salah satunya bersilahturahmi di Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (30/08/2021).

Kunjungan tersebut diterima secara resmi oleh Rektor UNM, Husain Syam. Ia ditemani para wakil rektor, para dekan dan pimpinan lembaga.

pt-vale-indonesia

Husain Syam merasa bahagia. Sebab Fadjroel Rachman yang merupakan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi itu bisa berkunjung ke UNM.

Di kesempatan itu, Husain Syam menyampaikan sejumlah program UNM di masa pandemi. Seperti program vaksinasi yang telah dilaksanakan beberapa kali yang diperuntukkan bagi para dosen, pegawai, mahasiswa dan masyarakat umun, dengan berkolaborasi dengan instansi pemerintahan.

Selain itu, Husain juga mengungkapkan kerisauan dan kepada Juru Bicara Presiden tersebut. Ia meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih dalam pembangunan gedung UNM.

“Sambutan yang hangat dari kami, ijinkan saya menyampaikan kegelisahan ini, Pak Presiden sudah mencanamkan penyelesaian gedung mangkrak selesai di 2023, di UNM ini ada 3 gedung mangkrak, kami sudah selesaikan administrasinya untuk bisa dilanjutkan. Mudah-mudahan ini bisa disampaikan sehingga bisa dikerjakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Fadjroel Rachman mengatakan kunjungan silaturahmi tersebut bagian dari posisinya sebagai Jubir Presiden. Ia ditugaskan menyerap aspirasi, mendengar kritik dan membangun dialog kepada seluruh komponen, kelompok masyarakat.

“Tugas saya sekarang ini untuk bersilaturahmi kepada seluruh stakeholder, termasuk akademisi. Bertemu menyerap aspirasi menyerap kritik juga, tentu ada dialog di dalamnya, untuk kemudian memberikan analisis dan rekomendasi kepada Presiden,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden dalam kunjungan tersebut. Di mana Indonesia mesti mempersiapkan SDM standar kualitas global, upaya menuju Indonesia Emas 2045.

Namun menurut analisis yang ada bahwa pandemi Covid-19 yang mewabah ke seluruh dunia bisa saja mepercepat Indonesia Emas di tahun 2030, karena itu presiden mendorong agar perguruan tinggi terus melakukan persiapan dalam menciptakan SDM yang berkualitas global.

“Yang menjadi poin utamanya yang pak Presiden ingin sampaikan, tolong dikabarkan dan cari kritik dan masukan terkait prioritas pembangunan SDM ini bisa terlaksana, supaya bonus demografi ini bisa kita lalui dengan menyiapkan SDM yang berkulitas global inilah yang mengisi Indonesia Emas,” tutupnya.(*)