MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga (UNAIR) menyambangi Sulsel. Mereka melakukan silahturahmi dengan pengurus wilayah IKA UNAIR Sulsel di Hotel Myko, Minggu (26/09/2021).

Dari PP, dihadiri langsung oleh Ketua, Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur, dan Sekjen, Indra N Fauzi. Sementara dari IKA UNAIR Sulsel, yakni Heri Tahir dan seluruh pengurus.

Kedua pihak membahas sejumlah program penting. Termasuk bagaimana agar putra dan putri Sulsel bisa lebih mudah berkuliah di kampus yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur itu.

Demikian Sekjen PP IKA UNAIR, Indra N Fauzi. Pihaknya, kata dia, ingin memperkuat jaringan Unair. Caranya dengan menghasilkan para alumni yang berasal dari luar Jawa.

“Salah satu harapanya adalah agar lebih banyak putri putri Sulsel yang tergolong ekonomi rendah dapat diterima kuliah di Unair,” ungkap Indra.

Agar mereka bisa berkuliah di UNAIR, lanjut Indra, pihaknya akan menyampaikan lebih dulu ke birokasi kampus. Mereka akan berkordinasi perihal program relaksasi untuk calon mahasiswa baru.

“Sehingga hal itu akan diberikan beberapa program untuk memperkuat kapasitas itu sehingga mereka bisa kuliah di UNAIR,” sambungnya.

“Tetap dengan menggunakan prosedur yang ada,” ucap Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR ini.

Sementara itu, Ketua IKA UNAIR Sulsel, Heri Tahir mengatakan pertemuan bersama PP merupakan kesempatan untuk mengutarakan sejumlah persoalan. Termasuk agar masyakarat bisa berkuliah dengan mudah.

Heri berharap PP dan IKA UNAIR Sulsel berjalan beriringan mengatasi masalah tersebut. Sejumlah program yang dibuat pun mesti sejalan.

“Tadi pada umumnya pengurus wilayah sudah menyampaikan apa menjadi harapan untuk bagaimana kedepannya PP bisa berjalan seiring dan dan sejalan dengan pengurus wilayah,” jelasnya.

Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) ini akan terus berkoordinasi dengan PP untuk mengatasi masalah yang ada. Mengingat itu juga merupakan atensi dari Khofifah.

“Jadi memang Ibu ketua PP menyampaikan istilah bagaimana mendengarkan masalah yang ada di wilayah supaya bisa di akomodir untuk kepentingan bersama,” tutupnya. (*)

---