Anggota DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman saat Sosialisasi Perda Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional, dan Penataan Pasar Modern di Makassar di Hotel Golden Tulip, Senin (27/09/2021)

Semrawut, Yeni Rahman Minta Pemkot Tata Ulang Pasar Tradisional di Makassar

Senin, 27 September 2021 | 21:04 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman meminta Pemerintah Kota (Pemkot) menata ulang pasar tradisional. Sebab, kondisinya hingga kini masih semrawut.

Hal itu disampaikannya saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional, dan Penataan Pasar Modern di Makassar. Bertempat di Hotel Golden Tulip, Senin (27/09/2021).

pt-vale-indonesia

Sejauh ini, ungkap Yeni, kondisi semrawut membuat para pengunjung ogah memilih pasar tradisional sebagai tempat belanja. Mereka pun beralih ke pasar modern sebab dinilai bersih.

“Ada satu model pasar tradisional yang harusnya ditata ulang dengan baik. Misalnya menjual sayur harus ada tempatnya. Saya selalu tekankan rapi dan bersih. Jadi nantinya bahan-bahan yang disajikan menarik,” ujarnya.

Begitu pula dengan pengawasan regulasi. Dalam penataan pasar tradisional, Anggota Komisi D DPRD Makassar ini menegaskan bahwa pemerintah mesti juga memberikan ruang yang strategis. Seperti tidak berdekatan dengan minimarket atau supermarket.

“Harusnya pasar modern itu ingin dibangun memang harusnya pemerintah memperhatikan pasar modern. Apakah tidak menggangu pasar tradisional,” tegas Yeni.

“Jarak antara pasar tradisional harus satu kilometer, jadi pasar modern juga dengan pasar modern itu juga mesti jauh. Kita lihat ini sepanjang jalan ada yang baku samping,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar, Sri Sulsilawati memastikan bahwa persoalan para pedagang akan atasi satu persatu. Khususnya masalah bagi pedagang pasar.

“Ada bagian yang menjadi tugas kami. Di mana pelaku usaha mikro seperti pedagang pasar membutuhkan akses,” ujar Sri.

Upaya-upaya membangkitkan ekonomi para pedagang itu juga sudah mulai dilakukan. Pihaknya akan lebih dulu mendata jumlah para pedagang pasar.

“Ada subsidi. Termasuk peningkatan kualitas dan ini dalam rangka perlindungan. Juga dilakukan pembinaan,” tukasnya.

Soalisasi Perda ini dihadiri oleh puluhan peserta mereka didominasi oleh pedagang pasar. Adapun narasumber lainnya yakni Pemerhati UMKM, Ruchwana Tenrisima. (*)


BACA JUGA