Konferensi pers Public Expose terkait kawasan ekonomi khusus syariah di Hotel Claro, Rabu (13/10/2021)

Bangun Kawasan Ekonomi Syariah, Empat Instansi Tekankan Produk Halal

Rabu, 13 Oktober 2021 | 21:30 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Empat instansi, yakni Gemma 9, UNM, PT Pelitagriya Asrimuda, dan Pentamanunggal mendorong agar lembaga pemeriksa halal dihadirkan di Sulsel. Sehingga, produk atau jasa yang ditawarkan lebih terjamin.

Lembaga itu juga perlu hadir lantaran keempatnya bakal membangun kawasan ekonomi syariah. Lokasinya tersebar di sejumlah wilayah di Sulsel dan Sulbar. Salah satunya di Kecamatan Parangloe, Gowa.

pt-vale-indonesia

Dijelaskan Ketua Yayasan Gemma 9, Cakra Achmad, kawasan ekonomi syariah dibangun atas inisiasi pusat. Tak lain dari Presiden, Jokowi melalui Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

“Kita merajuk pada peraturan presiden, dan sudah selesai. Kita berjuang dan punya kawasan ekonomi untuk strategi nasional,” ujar Cakra saat konferensi pers di Hotel Claro, Rabu (13/10/2021).

Sementara pembangunannya, kata dia, mesti dibarengi dengan kehadiran lembaga pemeriksa halal. Sebab, merupakan pilar dari kawasan ekonomi syariah. Juga memberikan jaminan produk atau jasa bersertifikat halal.

“Jadi ini penting. Makanya kita harus hadirkan. Karena sejauh ini di Makassar pun tidak ada lembaga seperti ini,” sambung Cakra.

Cakra memastikan baik lembaga pemeriksa halal maupun kawasan ekonomi syariah akan segera dibangun. Bahkan, perencaannya pun sudah sejak 2018 rampung.

Pihaknya pun akan menggelar Public Expose di Hotel Claro pada Rabu (13/10/2021). Agenda itu akan membahas perihal progres kawasan tersebut dan pemberian masukan.

“Dari segi regulasi pun sudah berjalan, targetnya di triwulan ketiga tahun 2022 itu Kepresnya sudah jadi. Makanya kita gelar dulu Public Expose sebagai bentuk FS dan nanti ada umpan balik agar dokumen Kepres ini jadi usulan,” tutupnya.

Demikian juga yang disampaikan Mitra Gemma 9, Rusdi Idrus. Ia menyampaikan bahwa label halal juga berdampak pada penjualan produk atau pelayanan jasa. Khususnya yang dihadirkan oleh UMKM.

Apalagi, ungkap Ketua GP Ansor Sulsel ini, UMKM direcanakan ambil bagian dalam kawasan tersebut. Sehingga, label halal menjadi syarat yang penting.

“Apalagi kan pemerintah punya khusus program bagi UMKM. Di mana berupaya menggejot penjualan,” tutupnya.(*)