Dampak Harga Komoditas Naik, HCM: Permintaan Alat Berat Meningkat
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Tren kenaikan harga untuk beberapa komoditas membawa kabar gembira bagi industri alat berat di Indonesia. Tidak terkecuali bagi distributor di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dampak dari kenaikan harga komoditas itu, permintaan atau demand produk alat berat pun mengalami peningkatan pada kuartal III/2021. Dari Data Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) menunjukkan hingga Agustus 2021, penjualan alat berat di seluruh sektor mencapai 8.821 unit.
Di Sulsel, Harfia Construction Machinery (HCM) sebagai distributor alat berat turut merasakan dampaknya. Penjualannya kian meningkat sejak bulan Juni lalu.
“Itu terjadi dua atau tiga bulan lalu berarti sekitar bulan Juni apalagi sekarang tren CPO atau sawit sudah menunjukkan tren yang baik, harga juga semakin bagus,” ungkap Direktur HCM, Muhammad Omar Sahar, Senin (25/10/2021).
Sekretaris BPD HIPMI Sulsel ini menambahkan bahwa upaya pemerintah sejauh ini terus membawa dampak positif bagi pihaknya. Misalnya, pelonggaran kebijakan untuk aktifitas ekspor komoditas batu bara.
“Kita bisa melihat adanya perbaikan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya kebijakannya adalah membuka keran ekspor selebar-lebarnya untuk batu bara,” ujar Omar.
“Khusus untuk nikel, pemerintah membuka investasi untuk bagaimana Investasi asing masuk ke Indonesia. Nah ini yang memperbaiki demand untuk alat berat,” sambungnya.
Sejalan dengan itu, Omar meyakini permintaan akan terus meningkat. Dan berharap industri alat berat bisa berjaya pada tahun depan.
“Saya rasa kedepannya suplai demand dari alat berat ini akan terus meningkat khususnya kita pengusaha alat berat ini optimis di tahun 2022 akan sangat jauh lebih kedepannya,” tutupnya. (*)