Rektor UNM, Husain Syam (tengah) bersama Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Bupati Wajo, Amran Mahmud dalam kuliah umum "Peran Pemuda dalam Entrepreneurship untuk Pengembangan Kota" di Ballroom Teater Menara Pinisi UNM, Selasa (26/10/2021)/Ist

Rektor UNM Ajak Bupati Wajo dan Wali Kota Makassar Kolaborasi Kembangkan Daerah

Selasa, 26 Oktober 2021 | 22:19 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Momentum hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober memang menjadi peranan penting para pemuda. Baik dalam mengakselerasi di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Pemuda memiliki peranan penting untuk memajukan bangsa khususnya daerah di era milenial saat ini. Sebab, peran pemuda sebagai garda terdepan dalam pengembangan dan kemajuan daerah.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Husain Syam. Itu saat membuka kuliah umum “Peran Pemuda dalam Entrepreneurship untuk Pengembangan Kota” di Ballroom Teater Menara Pinisi UNM, Selasa (26/10/2021).

Kuliah umum tersebut menghadirkan dua tokoh/kepala daerah sebagai pembicara yakni Bupati Wajo, Amran Mahmud dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Rektor pun menyambut baik kedua tokoh tersebut.

Dalam sambutannya, Husain Syam mengatakan UNM adalah bagian dari entrepreneur, pemuda hari ini bagaimana bukan sekedar menjadi beban negara dan masyarakat. Tapi, ketika kelak menjadi alumni yang bisa menciptakan lapangan kerja.

Teori tersebut, kata Rektor, sudah diberikan kepada mahasiswa dengan mata kuliah umum kewirausahaan. Namun, teori tersebut tidak dapat diimplementasikan tanpa adanya praktek dan dorongan dan dukungan pemerintah.

“Kita butuh orang yang sudah berpengalaman di lapangan, siapa itu yah ada Pak Bupati Wajo yang punya program menciptakan 10.000 entrepreneur setiap tahun dan Walikota Makassar yang kaya akan pengalaman jiwa enterpreneurnya,” ujarnya.

Husain mengajak Bupati Wajo dan Wali Kota Makassar untuk berkolaborasi menjadikan teori entrepreneur yang ada di UNM. Dan melahirkan jiwa-jiwa pemuda entrepreneur di masa yang akan datang.

“Dua tokoh ini, Wajo adalah pusat entrepreneur sejak dulu ibaratnya saudagar yang sukses di mancanegara. Kalau Makassar adalah center, seluruh yang ada di Sulawesi Selatan ada disini dan menjadi bagian dari itu, kalau dua ini dikombinasikan dalam teori entrepreneur maka kita membawa generasi muda ke arah lebih baik,” terangnya.

Untuk itu, Husain berharap siapa pun anak bangsa di seluruh wilayah republik ini jika ada yang mau membangun talenta kewirausahaannya. Maka kampus UNM adalah kuncinya.

“Makanya kami menjawab tantangan visi kewirausahaan di UNM itu wajib hukumnya ada mata kuliah kewirausahaan. Salah satu karakter seorang enterpreneur itu selalu mau berinovasi, selalu kreatif dalam mengasah dirinya,” ucap Guru Besar Teknologi Pertanian ini.

Rektor juga menyampaikan salah satu indikator sebuah bangsa dan negara maju, ketika rasio penduduknya itu 4 persen telah berwirausaha. Hanya saja, saat ini Indonesia masih di angka 3,47 persen.

“UNM hadir untuk memahami itu bahwa jiwanya harus disitu, setalah jadi alumni mereka bisa menjadi pembuka lapangan kerja. Karena UNM memiliki kekuatan internal, ada prodi Kewirausahaannya, nah itu dasar kekuatan yang kita miliki bahwa UNM adalah kampus enterpreneur,” cetusnya.

Sementara itu, Bupati Wajo, Amran Mahmud mentampaikan potensi pembangunan di kabupaten Wajo itu sangat luar biasa, salah satunya di danau tempe. Jika dulu danau tempe yang menjadi mangkuk penghasil ikan terbanyak di Indonesia dengan jumlah lebih dari 50 ribu ton ikan setiap panen.

“Sekarang sisa 15 sampai 20 ton saja penghasil ikan di danau tempe. Nah, jika pemikir-pemikir dari UNM dalam mengembangkan danau tempe ini, maka tidak akan kalah dengan danau-danau yang ada di Amsterdam Belanda,” ungkap Amran.

Begitu juga dengan penghasil kacang hijau, jaringan gas. Kemudian di sektor pertanian di Wajo ada sekitar 1.900 hektare, dan penghasil daging kedua setelah Kabupaten Bone.

“Inilah potensi kita di kabupaten Wajo yang membutuhkan riset-riset dan ilmu serta bisa dijadikan enterpreneur dari UNM agar pembangunan daerah bisa dilirik oleh dunia,” ujarnya.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang menjadi pembicara terakhir menyampaikan potensi pemuda di Makassar sangat luar biasa. Apalagi, dengan ditopang oleh kampus yang menciptakan pemuda-pemuda berintelektual.

“Apa yang perlu ditanamkan oleh pemuda saat ini? Bagi yang berjiwa wirausaha kreatif lah, ciptakan lapangan kerja, sekarang banyak sekali yang bisa dijadikan ladang berbisnis, apalagi di dunia digital. Saya yakin para alumni UNM kedepan bisa implementasikan itu,” terang Danny Pomanto sapaan akrabnya.

Di akhir sesi, UNM dan Pemkab Wajo serta Pemkot Makassar melakukan penandatanganan MoU. Kerjasama itu terkait pengembangan dan pembangunan daerah.(*)


BACA JUGA