BI Sulsel menyelenggarakan kegiatan Anging Mammiri Business Fair (AMBF) di Hotel Claro pada 25 dan 26 November 2021/Ist

BI Sulsel Gelar AMBF 2021, Pelaku UMKM Didorong Merambah ke Pasar Dunia

Sabtu, 27 November 2021 | 18:29 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan kegiatan Anging Mammiri Business Fair (AMBF). Kegiatan berlangsung di Hotel Claro pada 25 dan 26 November 2021.

Dari kegiatan ini, BI Sulsel dorong pelaku UMKM di Sulsel untuk meningkatkan kapasitas dan membuka peluang pemasaran produk yang lebih luas. Utamanya untuk melakukan ekspor agar bisa merambah ke pasar dunia.

pt-vale-indonesia

AMBF merupakan bagian dari upaya nyata BI dalam mendorong perekonomian Sulsel melalui peningkatan ekspor dan pengembangan UMKM. Konsep yang diterapkan dalam AMBF ini adalah menghubungkan UMKM Sulsel ke Global Value Chain (GVC) dan Global E-commerce Chain (GEC).

Direktur BI Sulsel, Fadjar Majardi menyampaikan, melalui strategi ini, UMKM Sulsel dapat lebih mudah untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Itu melalui mitra-mitra yang telah membangun jalur perdagangan luar negeri dibandingkan dengan secara langsung mencari pembeli di luar negeri.

“Sedikit berbeda dengan penyelenggaraan business fair pada umumnya yang menghadirkan UMKM sebagai peserta pameran. Dalam AMBF ini yang menjadi peserta pameran adalah para agragator dan regulator terkait perdagangan luar negeri,” katanya.

“Sementara pengunjungnya adalah para pelaku UMKM Sulsel, yang hadir baik secara luring maupun daring,” jelas Fadjar.

Ia juga menjelaskan, pengembangan UMKM di Sulsel membutuhkan strategi yang terintegrasi. Dari sisi kemitraan, dibutuhkan sarana mempertemukan UMKM dengan mitra yang memiliki akses perdagangan luar negeri.

Untuk terbangunnya kemitraan tersebut diperlukan peningkatan kapasitas UMKM melalui dukungan pembinaan, dan pendampingan. Maupun penguatan kelembagaan.

Sementara itu, dari sisi regulasi, perlu dilakukan harmonisasi kebijakan atau program pengembangan UMKM, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Dan, dari sisi pembiayaan, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan dan alternatif pembiayaan bagi UMKM.

“Bank Indonesia melalui AMBF menawarkan suatu model pengembangan UMKM go global melalui GVC dan GEC sebagai acuan strategi yang dapat dikolaborasikan dengan program-program yang dijalankan baik oleh instansi pemerintah maupun swasta di Sulsel untuk saling mensinergikan program-program pengembangan UMKM di Sulsel,” tukasnya.(*)