UNM menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan sinergitas Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Hotel Claro mulai 26 sampai 29 November 2021/Ist

Rektor UNM: Sinergitas SPI PTN Penting Menuju Zona Integritas

Sabtu, 27 November 2021 | 23:07 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM –- Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan sinergitas Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. Pelaksanaan yang keenam berlangsung di Hotel Claro mulai 26 sampai 29 November 2021.

Dalam kegiatan ini hadir peserta yang berjumlah 288 orang. Itu dari 87 PTN seluruh Indonesia.

pt-vale-indonesia

Rektor UNM Husain Syam dalam sambutannya, menyambut baik dijadikannya UNM sebagai tuan rumah kegiatan skala nasional ini. Menurutnya, kegiatan sinergitas untuk perguruan tinggi negeri sangat penting dilaksanakan.

“Terlaksananya kegiayan SPI ini diharapkan mampu membangun sinergitas SPI PTN menuju zona integritas,” jelasnya.

Ia juga merasa sangat berbahagia. Sebab, dapat bertemu dengan peserta yang berjumlah 288 orang dari 87 PTN seluruh Indonesia dan berkumpul di Kota Makassar yang biasa disebut Kota Daeng.

Pada kesempatan yang sama Itjen Kemendikbud Dikti, Chatarina Muliana yang juga membuka kegiatan ini, menyebut apa itu SPI. Yang mana adalah satuan yang dibentuk pengawasan terhadap pelaksanaan tugas.

“Peran SPI memberikan penjaminan dan konsultasi untuk memastikan sumber daya dikelolah dengan baik meliputi akses tata kelolah, resiko, dan kepatuhan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Andi Idkhan berharap kegiatan forum SPI ini mampu membangun sinergitas menuju zona integritas. Sebagaimana tema yang diusung.

“Dan dengan demikian kita dapat saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besa,” tambahnya.

Ia menambahkan, ada beberapa syarat utama dalam menciptakan sinergitas. Diantaranya, kepercayaa, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan kreativitas.

“Berdasarkan hal yang diatas maka tentu kita senantiasa berusaha membangun kerjasama tim yang kompak,” ujarnya.

Pembangunan Zona Intergritas mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 sebagai perubahan dari Permenpan RB Nomor 52 tahun 2014. Itu tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).

“Pembangunan Zona Integritas dianggap sebagai role model Reformasi Birokrasi dalam penegakan integritas dan pelayanan berkualitas,” jelasnya.

Ia menambahkan pembangunan Zona Integritas menjadi aspek penting. Itu dalam hal pencegahan korupsi di pemerintahan.(*)


BACA JUGA