Foto: Internet

Bank Indonesia Sebut Inflasi di Sulsel Relatif Terkendali Sepanjang 2021

Selasa, 04 Januari 2022 | 22:26 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Inflasi Sulsel secara keseluruhan sepanjang tahun 2021 relatif terkendali tercatat sebesar 2,40% (yoy. Persentase itu berada dalam sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1%.

Inflasi terjadi di seluruh kelompok pengeluaran. Utamanya pada kelompok makanan, minuman, tembakau, transportasi; dan perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga.

pt-vale-indonesia

Kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat. Dan seiring perayaan Natal dan momen pergantian tahun 2022.

Komoditas penyumbang inflasi utama di antaranya adalah cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah. Harga minyak goreng meningkat seiring dengan tren peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang masih berlanjut di bulan Desember 2021.

Kenaikan harga pada kelompok transportasi terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan tarif kendaraan roda 4 online. Itu seiring dengan pelonggaran perjalanan masyarakat, baik lintas maupun dalam wilayah Sulsel.

“Adapun kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah,” ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana, Selasa (04/01/2021).

Sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya, menjelang Natal dan momen pergantian tahun 2022, potensi tekanan inflasi memang meningkat. Namun, secara keseluruhan realisasi inflasi Sulsel tetap terkendali dan berada dalam sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1%.

“Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel, di antaranya melalui implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) antar Kabupaten/Kota se-Sulsel, pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar untuk mendorong keterjangkauan harga, serta pemantauan harga secara berkala,” sambung Causa Iman.

Untuk menjaga stabilitas harga pada tahun 2022, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen untuk terus bersinergi dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi. Pihaknya berfokus pada strategi Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif atau 4K di wilayah Sulsel, baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.(*)


BACA JUGA