Kepala Bank Indonesia Sulsel, Causa Imam Karana. Ia diketahui melakukan kunjungan ke area process plant, mining dan lahan pasca tambang, Kamis (20/01/2022)/Ist

Kepala BI Sulsel: Pengelolaan Lingkungan Vale Indonesia Patut Ditiru Daerah Lain

Jumat, 21 Januari 2022 | 15:26 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM – Komitmen PT Vale Indonesia Tbk dalam menjaga ekosistem lingkungan di areal operasional tambang mendapat apresiasi dari Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Causa Imam Karana. Ia diketahui melakukan kunjungan ke area process plant, mining dan lahan pasca tambang, Kamis (20/01/2022).

Causa Imam Karana mengaku takjub dengan program keberlanjutan areal tambang yang diterapkan PT Vale Indonesia Tbk. Apalagi, pihaknya melihat langsung di areal pasca tambang kondisi penghijauan dikawasan tersebut.

Bahkan, dia mengakui, jika kondisi lahan tersebut sudah seperti hutan. Itu dikembalikan ke kondisi hutan sebelumnya.

“Tadi saya kunjungan ke lahan pasca tambang yang sudah dilakukan penghijauan Kembali, hutan yang sudah 15 tahun ditanami Kembali. Saya sangat takjub dengan program sustainable mining yg dilakukan Vale, sehingga lingkungan di sekitar tambang dan eks tambang tetap terjaga dan bisa dihutankan Kembali,” ujarnya.

Causa Imam Karana menuturkan, Vale konsisten dalam pengelolaan lingkungan, tentunya ini patut menjadi contoh ditempat lain khususnya di wilayah Sulsel. Apalagi, ada juga tanaman endemic juga dibudidayakan oleh PT Vale.

Tak hanya di sektor pengelolaan lingkungan Vale sangat berkomitmen. Bank Indonesia juga mengapresiasi kepedulian sosial terhadap masyarakat melalui program padi organic dan pembentukan BumdesMa yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

“Saya apresiasi terhadap kepedulian sosial PT Vale, seperti pembinaan petani organic dan BumdesMa,” terangnya.

Causa Imam Karana memaparkan, kehadirannya ke PT Vale Indonesia Tbk untuk pertama kalinya. Dan sebagai bentuk apresiasi atas sinergi dan dukungan yang dilakukan PT Vale Indonesia selama ini.

Menurutnya, sebagai narsum FGD yang diadakan oleh Bank Indonesia. Vale beberapa kali menjadi salah satu narasumber khususnya untuk topik dan isu terkait pertambangan serta industri pengolahan, baik lingkup Sulsel maupun untuk asesmen Sulampua. Pada FGD tersebut, Vale menyampaikan data kinerja produksi dan target ke depan serta pengembangan yang telah, sedang, dan akan dilakukan.

Ia menyebutkan jika, Produksi Vale menjadi salah satu indikator yang digunakan dalam melihat kinerja LU Pertambangan mengingat pertumbuhannya konsisten searah dengan data historis LU tersebut. Sehingga, rencana produksi Vale dapat digunakan sebagai salah satu indikator yang digunakan KPW BI Sulsel dalam penentuan proyeksi perekonomian, khususnya secara sektoral.

“Nikel menjadi komoditas utama ekspor dengan pangsa mencapai 45% dari total ekspor Sulsel. Potensi nikel sebagai salah satu komoditas unggulan masih sangat baik mengingat permintaan dunia akan komoditas ini cukup menjanjikan seiring dengan dorongan terhadap mobil listrik,”paparnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Lapangan Usaha (LU) Pertambangan menjadi tumpuan ekonomi Luwu Timur dengan pangsa hingga 49%. Namun demikian tingginya porsi pertambangan perlu diimbangi dengan kegiatan yang berwawasan lingkungan sejalan dengan concern dunia yang saat ini tengah fokus pada penanganan climate change.

“PT Vale merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang juga telah mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan concern dunia untuk mendorong green economy (termasuk di dalamnya green mining),”terangnya.

Causa Imam Karana mengungkapkan, urgensi implementasi green economy semakin meningkat sebagai upaya membatasi emisi karbon dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Demand terhadap sustainable goods juga terus meningkat, didukung oleh meningkatnya awareness konsumen dunia. Hal ini perlu menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi permintaan dan daya saing komoditas pertambangan dan produk ekspor unggulan lainnya.

“Fokus utama Kabupaten Luwu Timur adalah pengembangan ekspor dan investasi. Tren investasi di Kabupaten Luwu Timur secara historis menunjukkan peningkatan setidaknya dalam 10 tahun terakhir yang didominasi oleh sektor pertambangan, dalam hal ini adalah PT Vale. Bahkan dalam beberapa periode hanya investasi PT Vale yang menjadi penopang kinerja investasi Luwu Timur,”paparnya.

Sementara itu, kunjungan Manajemen Bank Indonesia (BI) Sulsel disambut baik oleh Manajemen PT Vale Indonesia. Atas nama perseroan, Senior Manager Furnace Maintenance, Zainuddin menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Manajemen PT Vale untuk melihat langsung proses operasional di PT Vale.

“Terima kasih atas kunjungannya, semoga apa yang diperoleh hari ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua,” ungkapnya.

Sebagai informasi, PT Vale Indonesia Tbk telah menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan. Itu sebagai satu-satunya perusahaan tambang yang mendapatkan predikat Green Proper dalam pengelolaan lingkungan. (*)


BACA JUGA