Oknum Karyawan PNM Mekaar Cabang Pallangga Dinilai Arogan, Tagih Nasabah Dengan Cara Dobrak Pintu Kamar
GOWA, GOSULSEL.COM–Tindakan sejumlah oknum karyawan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Cabang Pallangga dinilai arogan dan tidak beretika saat menagih seorang nasabah dengan cara mendobrak pintu kamar rumah nasabah.
Perilaku tidak terpuji yang dilakukan oknum karyawan PT PNM Mekaar Cabang Pallangga itu direkam dan tersebar melalui status WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat tiga orang karyawan berupaya mendobrak pintu kamar nasabah yang sedang berada di dalam kamar. Sontak, nasabah tersebut keluar kamar dengan histeris sambil menangis. Ionisnya, karyawan justru seolah tak peduli. Bahkan ada yang tertawa sembari berkata “yaa dorong”.
Video itu kemudian beredar di kalangan warga yang tinggal di sekitaran rumah nasabah yang ditagih tersebut sebelum akhirnya viral. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa nasabah tersebut bernama Hamsinah (40).
Dia merupakan seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Sejumlah wartawan pun berkesempatan bertemu dan mewawancarai Hamsinah di rumahnya, Rabu (2/2/2022) terkait video yang beredar tersebut.
Dari pengakuan Hamsinah, video tersebut direkam oleh salah seorang karyawan PT PNM Mekaar Cabang Pallangga saat menagih uang pinjaman di rumahnya pada Selasa (1/2/2022) lalu.
“Ada karyawan PT PNM Mekaar Cabang Pallangga yang rekam. Saya sudah minta untuk tidak di video. Karena saya bukan pencuri yang pantas diperlakukan seperti itu. Saya merasa dipermalukan,” tuturnya.
“Kejadiannya itu pagi-pagi. Mereka datang langsung dobrak pintu kamar ku. Saya masih pakai daster. Siapa yang tidak kaget dengan kejadian seperti itu,” ujarnya.
Dikatakan Hamsinah bahwa, karyawan PT PNM Mekaar Cabang Pallangga itu datang ke rumahnya untuk menagih uang yang dia pinjam. Uang itu dia gunakan untuk modal usaha nasi kuning miliknya.
“Saya pinjam modal usaha jual nasi kuning di PT PNM Mekaar Cabang Pallangga sebesar Rp 7 juta. Per dua Minggu saya bayar Rp 188 ribu. Saya baru telat membayar selama tiga hari,” katanya.
Hamsinah mengaku alasan dia telat membayar karena bukan karena kesengajaan melainkan belum memiliki uang. Sebab, dia baru saja berduka lantaran ibunya meninggal dunia 15 hari yang lalu.
Adapun uang hasil jualan nasi kuningnya dipakai untuk biaya pengobatan ibunya selama sakit. “Memang saat itu saya tidak punya uang membayar karena baru-baru saja berduka kasian,” tuturnya.
Setelah mendengar pengakuan Hamsinah, wartawan pun kemudian berusaha mencari kantor PT PNM Mekaar Cabang Pallangga.
Setibanya di kantor PT PNM Mekaar Cabang Pallangga, pihak PT PNM Mekaar Cabang Pallangga enggan berkomentar terkait tindakan karyawan PT PNM Mekaar Cabang Pallangga yang menagih nasabah dengan cara kurang beretika itu.
“Saya tidak bisa memberikan komentar apapun terkait kejadian tersebut sebelum ada pernyataan resmi dari kantor pusat di Jakarta,” kata seorang karyawati yang ditemui.
Untuk diketahui, PT Permodalan Nasional Madani sendiri adalah merupakan lembaga keuangan khusus yang didirikan sebagai realisasi komitmen pemerintah untuk mengembangkan, memajukan, serta memelihara usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
PNM merupakan solusi strategis pemerintah untuk mengembangkan akses permodalan serta pelatihan bagi para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 100 persen kepemilikan sahamnya dipegang oleh pemerintah. (*)