Peternak Boyolali Siap Suplai Kebutuhan Sapi ke Jabodetabek
BOYOLALI, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian memberikan apresiasi kepada peternak lokal Boyolali yang tergabung dalam Desa Korporasi Sapi (DKS) yang kini siap menyuplai ratusan ekor sapi untuk kebutuhan pasar di Jabodetabek. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah melakukan kunjungan ke peternakan yang berada di Boyolali Jawa Tengah pada hari Jumat (11/03/2022).
“Kami sangat senang dan bangga, peternak yang tergabung dalam Desa Korporasi sapi ini mampu mensuplai 300 ekor sapi untuk kebutuhan di sentra konsumen,” ucap Nasrullah.
Nasrullah katakan, sudah 2 hari ini mengunjungi peternakan di Jawa Timur dan Jawa Tengah bersama Bapanas, PT Berdikari, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) dan JAPPDI (Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia) untuk memantau langsung ketersediaan sapi lokal dalam memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan dan Lebaran nanti.
Sebagai informasi, Jawa Tengah merupakan sentra ternak sapi potong terbesar nomor 2 di Indonesia setelah Jawa Timur dengan populasi sebanyak 1,8 juta ekor. Berikutnya Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, Nusa Tenggara Barat 1,3 juta ekor, dan Nusa Tenggara Timur 1,2 juta ekor. Nasrullah optimis peternak Jawa Tengah mampu mensuplai kebutuhan sapi di wilayah sentra konsumen, terutama Jabodetabek dan Bandung Raya. “Kita di sini bisa melihat, sapi-sapi kita ada, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan panik kekurangan daging sapi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara mengatakan, pembelian sapi milik peternak sebagai bentuk amanat untuk menjalankan program-program pemerintah dalam penyediaan kebutuhan dan ketahanan pangan nasional.
“Kami di sini juga menjajaki untuk kerjasama dengan peternak yang tergabung dalam Desa Korporasi Sapi untuk program jangka panjang, dalam rangka pengembangan supply chain dari peternak ke konsumen tidak hanya untuk persiapan HBKN saja” terangnya.
Desa Korporasi Sapi (DKS) merupakan program Kementerian Pertanian yang mengkonsolidasikan kelompok perternak/gabungan kelompok peternak dalam satu kelembagaan, dengan sistem pemeliharaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Ketua Kelompok Peternak Koperasi Lembu Subur Rukun Tentrem, Abdullah Waluyo, mengatakan sudah waktunya peternak bisa mengakses ke konsumen, sehingga keuntungan bisa dinikmati oleh peternak dan harga terjangkau bisa dirasakan oleh konsumen. “Melalui program Kementan, Desa Korporasi Sapi (DKS) ini, pengembangan usaha peternakan sapi kami menjadi lebih maju dan lebih terkonsolidasi dalam satu kelembagaan,” ungkap Abdullah.
“Terima kasih Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Dirjen PKH yang telah memberikan bantuan program DKS di desa kami, dan terimakasih pada PT Berdikari yang telah bekerjasama untuk pembelian sapi di kelompok kami yang lebih kurang saat ini 300 ekor sapi dengan harga perkilo Rp47.500 dan para peternak jangan kuatir dengan pemasaran karena PT Berdikari siap membelinya.” Ucap Waluyo menambahkan.
Ia pun berpesan pada masyarakat terkait ketersediaan dan harga daging “jangan kuatir harga tetap stabil dan stok ternak sapi mencukupi,” tutupnya.(*)