Pembukaan pameran tunggal Zoon Politicon oleh Armin Mustari Toputiri di Hotel Claro, Sabtu (12/03/2022)

Perdana, Armin Mustari Pamerkan Lukisan Bertema Zoon Politicon

Minggu, 13 Maret 2022 | 19:52 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Armin Mustari Toputiri menggelar pameran tunggal di Hotel Claro, Sabtu (12/03/2022). Sebanyak 55 dari 124 lukisan dipamerkan dalam kegiatan kali ini secara perdana.

“Ini pameran tunggal. Saya sudah menghasilkan 124 karya, tapi hanya 55 karya dipamerkan. Kenapa 55 karya karena itu sesuai ulang tahun saya,” ucap politisi senior ini.

pt-vale-indonesia

Ia mengaku bisa melukis karena kedekatannya dengan salah satu pelukis senior yakni Mike Turusy. Ia dijebak untuk ikut serta dalam Live Painting di Malino pada 24 Oktober 2020.

Berangkat dari ajakan itu, ia mengaku sudah mulai menggemari melukis melalui kanvas. Selama pandemi pun, Armin menyebut susah menghasilkan ratusan karya lukis.

“Lukisan ini adalah bentuk metafor, jadi tidak ada yang lain, beda kalau di Pulau Jawa, disana (lukisan) Punakawan. Pilihan tema ini tidak menjadi pilihan banyak pelukis, sehingga saya ambil jalur ini. Biasanya pelukis di Sulsel ambil Kapal Pinisi, Rumah Toraja. Saya ambil ini beda dengan yang lain, ” ujarnya.

Awalnya, Mantan Anggota DPRD Sulsel ini mengaku ingin menggelar pameran tunggal pada 24 Oktober 2021 sesuai wasiat Mike Turusy. Hanya saja terkendala pandemi.

Sementara itu, Kurator, Kuss Indarto mengaku jarang melihat seorang politisi bisa berkecimpung di dunia seni lukis. Armin, kata dia, sudah mampu menjadikannya sebagai perangkat penting untuk mengutarakan gagasannya.

Adapun gagasan yang disampaikan melalui lukisan tersebut, Kuus mengatakan bahwa hal itu diperolehnya saat menjadi Anggota DPRD Sulsel dulu. Dari pembahasan di ruang sidang hingga hasil diskusi mendorong Armin menuangkannya ke dalam lukisan.

“Dari 126 karya dibuat pak Armin, saya memilih menjadi 55, kebetulan itu sesuai usai beliau. Paling tidak karya ini sesuai tema yang saya dipilah yakni Zoon Politicon, binatang politik. Itu yang saya fokuskan,” beber Kuss.

Untuk karya pertama Armin, papar dia, tetap ikut dipamerkan menggambarkan pemandangan serta villa pribadinya. Selebihnya, sesuai tema murni politik isinya gagasan, metafor.

Menariknya, lukisan metafor itu menampilkan dunia binatang. Di mana bentuk perlambangan, analogi metafor pas untuk seorang sosok Armin.

“Ada tikus, ada kambing, itu kan bisa kita asosiasi ya. Tikus seperti pada ikon lukisannya, berjas berwajah tikus, kita tahu simbol tikus adalah koruptor, itu bisa kita lihat. Seperti pada saat pembukaan replika tikus dipukul lalu dibuang ke tempat sampah,” tukasnya. (*)