PT Pelindo Jasa Maritim melakukan foto bersama usai penanaman bibit pohon mangga dan jambu kristal di Rumah Hijau Denassa, Sabtu (12/03/2022)/Ist

SPJM Segera Hubungkan Green Port dengan Rumah Hijau Denassa

Senin, 14 Maret 2022 | 13:07 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) (Persero) atau Pelindo Group, PT Pelindo Jasa Maritim melakukan penanaman bibit pohon mangga dan jambu kristal di dua titik yaitu di Rumah Hijau Denassa, Gowa dan Pucak Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/03/2022). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga lingkungan tetap hijau.

Kegiatan menanam pohon yang mengangkat tema “Harmony For Nature” ini dilakukan sebagai upaya perusahaan. Tujuannya, mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim dengan memperbanyak pohon melalui kegiatan tanam-menanam.

pt-vale-indonesia

Direktur Utama (Dirut) Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi mengatakan, pihaknya sangat antusias. Terlebih saat melihat apa yang dilakukan oleh pemilik Rumah Hijau Denassa.

“Sebenarnya konsep Rumah Hijau Denassa ini juga ada di Yogyakarta. Saya tidak menyangka ternyata ada juga di Sulawesi Selatan, tepatnya di Gowa,” kata Prasetyadi.

“Saya cukup surprise dan akan coba membantu agar Rumah Hijau Denassa bisa lebih mengembangkan diri. Kami juga sedang mengembangkan green port dan akan mencoba untuk menghubungkan dengan Rumah Hijau Denassa,” lanjutnya.

Ia berharap ke depan konsep Rumah Hijau Denassa bisa dikemas dengan lebih baik, dan secara bertahap akan dibantu untuk lebih dikembangkan lagi. SPJM juga akan mencoba untuk bersinergi guna membantu Rumah Hijau Denassa menjadi lebih baik lagi.

“Ke depan kalau Rumah Hijau Denassa sudah lebih baik penataannya, bisa dipakai untuk kegiatan outbound seluruh karyawan,” tukasnya.

Pemilik Rumah Hijau Denassa, Darmawan Denassa mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah cukup lama bekerja sama dengan Pelindo. Bahkan, sejak sebelum BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan ini dimerger.

Menuru Wawan-sapaan akrabnya, ada lahan seluas kurang lebih 1 hektare yang dikelola. Saat ini, sudah ada sekitar 635 jenis tanaman dan spesies lokal maupun endemik.

“Kami memang membuat Rumah Hijau Denassa ini sebagai tempat untuk literasi tanaman dan edukasi penanaman. Kami menyiapkan lahan sebagai rumah untuk keanekaragaman hayati,” ujar Wawan.

Tidak hanya sering dikunjungi anak-anak sekolah juga komunitas. Sejak berdiri pada 2007 hingga kini, Rumah Hijau Denassa sudah menerima kunjungan tamu dari sekitar 70 negara.

Pihaknya telah menjadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek. Dan kini juga akan bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai tempat belajar berbagai komunitas.

Atas upaya yang telah dilakukan tersebut, tahun lalu Wawan menjadi salah satu penerima penghargaan Kalpataru 2021. Itu atas kepeloporan dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) di Indonesia.

“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Kami terbuka dan sangat senang dikunjungi,” tutup Wawan. (*)

Tags:

BACA JUGA