
Belajar Toleransi Sejak Dini, SMP Islam Athirah Bukit Baruga Kenalkan Budaya Nusantara
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — SMP Islam Athirah 2 Bukit Baruga menghelat Festival Budaya dengan memperkenalkan berbagai Budaya Nusantara. Mulai dari budaya Bugis Makassar, Betawi, hingga Aceh. Kegiatan berlangsung mulai 28 sampai 30 Maret 2022.
Sebanyak 14 kelas berpartisipasi dalam pelbagai kegiatan, mulai dari parade, yel-yel, hingga menampilkan tarian dari beragam daerah. Selain itu, juga ada acara masak hingga lomba dekorasi kelas.

Generasi milenial yang akrab dengan budaya pop, perlu didorong mencintai budaya Indonesia tanpa terkecuali. Mereka perlu dikenalkan keragaman kemajemukan budaya nusantara dengan cara yang menarik.
Plt Kepala Sekolah SMP Islam 2 Bukit Baruga, Muzdalifah berharap dengan adanya kegiatan ini membuat siswa lebih bertoleransi dengan memahami keragaman budaya. “Bhineka Tunggal Ika tidak hanya mereka dapatkan dari teks, tapi dengan melihat langsung seperti ini, secara langsung,” ujar Muzdalifah, Senin (28/03/2022).
Pagelaran ini, kata Muzdalifah, akan menjadi pengalaman berharga bagi siswa. Ia juga berharap dalam diri siswa terpatri jiwa ke-Indonesiaan.
“Ada gambaran yang lebih luas bahwa seperti inilah Indonesia,” tuturnya.
Festival ini tak hanya melibatkan siswa namun juga guru dan orang tua siswa. Mereka bergotong royong dalam menampilkan yang terbaik.
Tahun Ini, SMP Athirah mengusung tema Berkebinekaan Global. Muzdalifah berharap siswa dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
Sehingga, kata dia, menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
“Ini adalah kegiatan rutin, sebelum ada sekolah penggerak kami sudah lakukan lebih dulu,” tuturnya.
Saat berkunjung ke kelas 8.2, selain menampilkan dekorasi yang kental dengan budaya Aceh, juga menghadirkan hidangan khas Aceh. Mulai dari Bu Puteh, Jadah, Sate Matang, Mie Aceh, Sie Reuboh, hingga Kerupuk Melinjo.
Di kelas lain, menampilkan dekorasi pengantin budaya Bugis Makassar dengan menghadirkan Bala Suji. Guru dan orang tua siswa pun mengenakan pakaian Baju Bodo.
Sementara, Guru BK SMP Islam Athirah 2 Bukit Baruga sekaligus pendamping kelas 8.2, Sri Muliati mengatakan pembuatan dekorasi kelas butuh waktu selama sepekan dengan kerja sama dari orang tua, guru dan siswa.
“Jauh-jauh hari memang sudah disiapkan,” kata Sri.
Terkait dengan tarian, Sri mengatakan siswa intens latihan secara mandiri selama 2 pekan. “Anak-anak juga akan presentase budaya, kebetulan di sini budaya Aceh,” tuturnya.
Ia menilai daya tangkap siswa dalam menyerap pembelajaran semacam ini jauh lebih cepat dibanding bila hanya menjelaskan lewat teks. “Sambil mereka terjun langsung, ada pengalaman dan betul-betul punya wawasan soal Nusantara. Mereka tumbuh dengan toleransi,” tukasnya.(*)