Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana (tengah)/Ist

BI Sulsel: Inflasi di Bulan April Berpotensi Naik saat Ramadan

Senin, 28 Maret 2022 | 21:10 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Bank Indonesia (BI) Sulsel memprediksi adanya kenaikan inflasi saat bulan Ramadan pada April nanti. Pemicunya diperkirakan karena rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana menyampaikan bahwa inflasi Sulampua sampai dengan Februari 2022 masih rendah. Itu memasuki Maret terdapat indikasi kenaikan inflasi komoditas pangan.

pt-vale-indonesia

Kendati demikian, BI Sulsel melihat ada potensi peningkatan inflasi. Hal itu disebabkan adanya HBKN dan rencana kenaikan PPN di bulan April mendatang.

“Komoditas bahan pangan yang secara persisten menyumbang inflasi Sulampua selama 3 tahun terakhir diantaraya adalah cabai rawit, minyak goreng, ikan, gula pasir dan daging ayam ras,” kata Causa Iman, Senin (28/03/2022).

Lanjut, kata Causa Iman, upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan menghadirkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Kerja sama ini, terdapat sejumlah faktor kunci keberhasilan KAD antara lain, tersedianya data surplus atau defisit rutin, analisis komoditas inflasi, feasibility dari sisi biaya dan logistik, serta keterlibatan pelaku usaha terutama yang dimiliki pemerintah.

Format KAD sendiri, dijelaskannya, dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama antar pemerintah (G to G) maupun antar pelaku usaha (B to B). Di mana TPID dan Pemprov menjadi fasilitator dalam mempertemukan pelaku usaha atau produser di wilayah yang mengalami surplus dan defisit.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, TPID di tingkat provinsi Sulampua menjamin ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan baik di tingkat produsen maupun pada konsumen, dan pendistribusian pangan agar inflasi dapat terkendali. Termasuk menghadapi bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri.

“Selain itu, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di lapangan maka penting suatu daerah yang surplus dan yang defisit bersinergi dan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Sulampua,” tutupnya.(*)


BACA JUGA