Dedikasi Iwan Dento, Rawat Karst Rammang-rammang Antarkan Raih Penghargaan Kick Andy Heroes

Senin, 28 Maret 2022 | 17:39 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL.COM – Muhammad Ikhwan atau lebih dikenal degan nama Iwan Dento yang saat ini berusia 41 tahun, menjadi warga Maros pertama yang menerima penghargaan Kick Andy Heroes. Aktivis lingkungan warga Desa Salenrang itu dianugerahi Kick Andy Heroes 2022 sebagai penjaga alam Karst Rammang-rammang.

“Kalau bicara Ramang-ramang, pertama kita bicara soal kehidupan dan kedua kita bicara soal identitas. Ada peninggalan leluhur kami yang berusia 42 ribu tahun lalu,” ujar Iwan dalam sambutannya saat meraih penghargaan di Grand Studio MTV Jakarta, Minggu (27/03/2022).

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Chaidir Syam, A. Muawiyah Ramli, A.M Irfan Ab. Muh. Nasir, Kedua Orang Tua saya Anak istri saya yang cukup lama “saya terlantarkan”, dan terkhusus kepada orang tua kami, Bapak Syahrul Yasin Limpo atas semua dukungan yang diberikan,” lanjutnya.

Iwan mengatakan, salah satu titik awal lahirnya Rammang-rammang adalah Festival Full moon 2015 lalu yang dibuat SYL waktu jadi gubernur. Festival itu juga yang kemudian menjadi tolak ukur desa wisata sampai hari ini.

Saat ini, Iwan bersama komunitas anak sungai, terus aktif terlibat dalam proses pengusulan kawasan karst Maros Pangkep terkhusus Geosite Rammang-rammang. Agar bisa masuk dalam UNESCO Global Geopark, sebagai upaya perlindungan warisan masa depan.

“Sekali lagi terima kasih banyak, bagi kami menjaga karat itu menjaga kehidupan, juga menjaga identitas,” katanya.

Sebagai informasi, Kick Andy Heroes ini dihadiri langsung oleh beberapa Menteri. Seperti, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Menteri KLHK SitSiti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Tidak hanya Kick Andy Heroes. Iwan Dento juga telah dianugerahi penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Meskipun hanya sampai di 20 besar nominasi penerima penghargaan Kalpataru 2020 dan tahun ini kembali di usulkan sebagai calon penerima Kalpataru 2022. Penghargaan tersebut diperuntukkan untuk mereka yang telah menjadi pemerhati lingkungan selama 5 tahun lebih.

Saat penulis mengunjungi kediaman pria kelahiran Maros 10 Oktober 1980 tersebut, di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Terlihat sosok Iwan sangat sederhana, hanya menggunakan celana kargo, serta baju kaos hitam.

Selain sebagai tempat tinggalnya, Iwan Dento juga menfungsikan rumahnya. Itu sebagai kedai bernama ‘Rumah Kedua.’

Pria lulusan IAIN Alauddin Makassar ini telah menghabiskan waktunya selama 12 tahun sebagai pemerhati lingkungan yang menolak tambang karst di Desa Salenrang. “Saya mulai berlawan saat anak pertama saya lahir, sekitar tahun 2007,” ujarnya.

Sambil sesekali menyeruput kopinya, Iwan menjelaskan, hal ini ia lakukan semata-mata sebagai bentuk tanggung jawab kepada anaknya. “Ini saya lakukan bukan untuk menang, tapi untuk mempersiapkan jawaban ke anak-anak saya nanti, apabila perusahaan berhasil mengeruk habis karst di sini,” lanjutnya sambil menunjuk gunung yang dipenuhi karst di samping rumahnya.

Bukan tanpa hasil, pria dengan empat anak ini sudah berhasil mencabut 3 izin pertambangan yang ada di desa Salenrang. Adapun dengan efek domino sekitar 9 izin tambang di luar Desa Salenrang.

Saat ditanya tentang kapan ia akan berhenti dari aktivitasnya ini, pria yang hobi mendaki ini mengatakan dirinya akan berhenti. Itu apabila Tuhan menggerakkannya untuk melakukan hal lain.

“Saya selalu percaya, bahwa apa yang saat ini kita lakukan pasti ada campur tangan Tuhan. Dan saat ini Tuhan ingin saya tetap berlawan,” katanya sambil tertawa.

Lahir dari Ayah yang bekerja sebagai pegawai negeri, tidak membuat Iwan ingin mengikuti jejak sang Ayah. Ia lebih memilih untuk tidak bekerja di instansi negeri maupun swasta, pemikiran ini didapatkannya saat duduk dibangku kuliah.

“Saya kuliah jurusan management, disitu saya belajar cara bagaiman membuat orang-orang bekerja untuk mencapai tujuan kita. Dan saya tidak ingin menghabiskan sisa hidup hanya untuk mencapai tujuan orang lain,” tutupnya.

Data Pribadi:

Nama: Muhammad Ikhwan a.k Iwan Dento.

Tempat/Tanggal lahir: Maros 10 oktober 1980.

Alamat: Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Rammamg-rammang, Kabupaten Maros.

Istri ; Marwah

Anak ;
1. Aabdillah Al giffari
2. Muh Jibril al khairi
3. Ibnu Qayyim al jauziyah
4. Raihana Az zahra

Ayah ; Amirullah
Ibu ; Radiyah

Pendidikan:
1. SD Nomor 7 Salenrang
2. SMP Pergis Maros
3. MA Muhammadiyah Sibatua Pangkep
4. IAIN Alauddin Makassar. (*)


FA2A60CD-1270-4294-83A1-2A3FE34E0CFD
507E2B42-D2EF-478D-A39A-6D58A7107C9D