KTNA Apresiasi Keberhasilan Petani Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi

Sabtu, 09 April 2022 | 13:10 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Ir H M Yadi Sofyan Noor, SH, MM mengapresiasi capaian kerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas padi selama beberapa tahun terakhir. Menurut Yadi, keberhasilan tersebut merupakan wujud nyata dari pengembangan benih unggul dan pemupukan berimbang serta koordinasi yg intens dilapangan.

“Kita parut bersyukur karena sektor pertanian di era pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) produksi beras dan jagung kita mengalami peningkatan, dan terhadap beberapa komoditi pangan kita tidak perlu lagi Import bahkan kita bisa melakukan ekspor. Padahal kita tau bahwa 2 tahun terakhir dunia dibombardir dengan pandemi Covid-19,” ujar M. Yadi Sofyan Noor, Sabtu (09/04/2022).

Sebagai informasi, berdasarkan angka perhitungan BPS sejak tahun 2019 produktivitas beras nasional mencapai 5,11 ton/hektare, kemudian meningkat 5,13 ton/hektare pada tahun 2020, kemudian meningkat lagi 5,22 ton/hektare pada tahun 2021.

Adapun bila dilihat dari data badan pangan dunia FAO, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 9 negara FAO di Benua Asia dengan produktivitas tertinggi. Urutannya, pertana Vietnam memiliki produktivitas 5,89 ton/hektare, kedua Indonesia 5,19 ton/hektare, selanjutnya Bangladesh 4,74 ton/hektare, Philipina 3,97 ton/hektare, India 3,88 ton/hektare, Pakistan 3,84 ton/hektare, Myanmar 3,79 ton/hektare dan Kamboja 3,57 ton/hektare.

Melihat data ini, M Yadi Sofyan Noor mengingatkan bahwa pertanian Indonesia di kancah dunia tak bisa dianggap remeh. Indonesia adalah negara agraris dengan potenai besar dan memiliki pengelolaan yang sangat baik.

“Kolaborasi pemerintah dan petani yang membuat ketersediaan pangan kita selalu terjaga bahkan cendrung surplus setiap tahunnya,” katanya.

Sebelumnya Ketua Bidang Kajian Kebijakan Pertanian pada Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Prof Edi Santosa menilai upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi padi dan jagung perlahan tapi pasti mulai menunjukan hasil positif. Menurut Edi, peningkatan produksi di era kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak lepas dari pengembangan kualitas benih, penyediaan pupuk dan penggunaan alat mesin pertanian.

“Saya kira peningkatan ini tidak lepas dari 3 hal itu tadi. Dan menurut saya inilah yang disebut pertanian maju, mandiri dan modern dibawah Menteri SYL,” katanya.

Terpisah, Pengamat Pangan dari Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo mengapresiasi keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi padi dan jagung nasional. Baginya, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Indonesia adalah negara pertanian yang sangat kuat dan bisa diperhitungkan di kancah internasional.

“Yang pasti kita telah menunjukan kepada Negara-negara di dunia bahwa kita adalah bangsa pertanian terkuat yang memiliki potensi besar di sektor pertanian,” katanya.(*)


BACA JUGA