YPN mendampingi Entomo Farms, salah satu investor asal Korea Selatan yang berpengalaman soal Maggot menemui Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di kediaman pribadi Danny, Jalan Amirullah, Rabu (13/04/2022)/Ist

Bahas Maggot Tekan Sampah Organik, YPN Dampingi Entomo Farms Temui Danny

Kamis, 14 April 2022 | 21:05 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Yayasan Peduli Negeri (YPN) mendampingi Entomo Farms, salah satu investor asal Korea Selatan yang berpengalaman soal Maggot menemui Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Mereka bertemu di kediaman pribadi Danny, Jalan Amirullah, Rabu kemarin (13/04/2022).

Entomo Farms yang hadir dalam pertemuan itu adalah CEO, Park Deok Ju, Penerjemah, Lee Hyu Young, Engineer, Yoon Changyeoul, dan Lee Cheong Soo. Sementara dari YPN dipimpin oleh Ketua, Saharuddin Ridwan.

pt-vale-indonesia

Bertemu dengan Danny, pihaknya membahas bagaimana Maggot atau black fly soldier sebagai salah satu alternatif menekan sampah di Makassar. Khususnya untuk limbah makanan atau organik.

“Jadi saya akan masukkan ini dalam teknologi pengolahan sampah. Saya bilang sampah itu tidak dibakar, jadi dengan menggunakan teknologi ini,” ucap Danny.

Menurut Danny, teknologi Maggot ini sangat menarik. Sebab, dapat menjadi sebuah industri kosmetik dan Makassar menjadi salah satu percontohan di Indonesia.

“Artinya ini sebuah hal yang baru dan green, jadi pro lingkungan. Saya perintahkan DLH itu untuk merespon ini. Alat sudah di pasang. Jumat saya pergi lihat. Dia memang kasih karena dianggap kita serius, jadi contoh di sini di Makassar, jadi promosi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua YPN, Saharuddin Ridwan menyampaikan bahwa sejatinya Entomo Farms sudah lama ingin datang ke Makassar untuk membahas teknologi ini. Hanya saja baru bisa terealisasi setelah ada pelonggaran kebijakan di tengah pandemi.

“Dua tahun sebelumnya sudah ada hibah dari Korsel berupa alat mengelola sampah organik kemudian outputnya bisa menjadi kompos atau pelet untuk makanan ternak itik, ayam atau ikan yang diberi nama maggot yang memang sejak awal YPN sudah menggunakan ini,” jelasnya.

Diungkapkan Sahar, ada empat titik yang menjadi tempat pemasangan teknologi Maggot. Salah satunya di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

“Kunjungan untuk melihat langsung dan memasang serta mengeluarkan barang-barang yang sudah berada di empat kontainer di Biringkanaya. Sampai Sabtu akan dipasang oleh engineering untuk memasang langsung,” tambah Sahar.

YPN, kata dia, merupakan instansi yang pertama kali menggagas teknologi ini. Sebelumnya disetujui oleh Entomo Farms dengan melihat potensi sampah Makassar yang sebagian besar merupakan organik.

“Ini pertama di Indonesia melalui YPN dan bisa terpilih mendapatkan hibah dari pemerintah Korea. Di mana Entomo yang akan mengawal kami sehingga potensi sampah organik bisa dilakukan dengan baik,” tukas Sahar.(*)