Foto bersama dengan Ketua PMI, Jusuf Kalla, Ketua PMI Sulsel, Adnan Purichta Ichsan, Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, Wakil Ketua UTD PMI Makassar, Khudri Arsyad dan pihak Politeknik Akbara usai penandatanganan MoU di Markas PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (26/04/2022)/Ist

Disaksikan JK, PMI Makassar-Politeknik Akbara Teken MoU Segera Bangun Perguruan Tinggi

Selasa, 26 April 2022 | 17:32 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar bakal mendirikan perguruan tinggi swasta. Pembentukan Perguruan tinggi ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia, khususnya para relawan PMI di Indonesia Timur.

Untuk membantu proses pembentukan Perguruan Tinggi ini, PMI Kota Makassar juga menggandeng Politeknik Akbara Surakarta. Kampus itu diketahui sebagai Perguruan Tinggi yang sudah terlebih dahulu berdiri.

Penandatanganan nota kesepahaman itu sendiri disaksikan langsung oleh Ketua PMI Pusat M Jusuf Kalla. Bertempat di Markas PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (26/04/2022).

Jusuf Kalla dalam sambutannya menyebut kerjasama ini diharapkan mampu untuk meningkatkan sumber daya manusia di PMI khususnya di Indonesia Timur. Untuk itu, ia pun mengapresiasi kerjasama antara PMI Kota Makassar dengan Politeknik Akbara Surakarta ini.

“Dengan aturan-aturan yang ada, kita memang harus memiliki standarisasi pendidikan yang baik. Oleh karena itu, saya berharap kerjasama yang saling memberikan kebaikan,” ucap JK pada kegiatan tersebut.

Senada dengan itu, Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal MI berujar ide gagasan untuk membuat Perguruan tinggi ini sudah sejak lama. Namun, baru dapat terealisasi saat ini.

“Sebenarnya ini sudah kami inisiasi dari setahun yang sebelumnya untuk memastikan akselesasi peningkatan SDM petugas kemanusiaan PMI itu dapat meningkat,” ucap Deng Ical, saapan akrabnya.

Deng Ical menyebut saat ini di Indonesia Timur masih belum ada lembaga atau perguruan tinggi untuk para relawan kemanusiaan. Relawan dari Indonesia Timur jika ingin melanjutkan pendidikan harus dikirim ke Jawa untuk belajar.

“Olehnya, kita buatlah perguruan tinggi ini, diharapkan berdirinya Perguruan tinggi ini dapat memfasilitasi seluruh unit dari PMI ini untuk mempercepat dan mudah-mudahan selama 4 tahun semua bank darah dan unit dibawah PMI kota Makassar sudah memiliki kualifikasi minimal D3,” ucap Ical.

Sementara itu, Direktur Politeknik Akbara Surakarta, dr Titis Wahyono menyebut pemilihan PMI Kota Makassar untuk kerjasama pendirian perguruan tinggi ini dikarenakan Makassar merupakan pintu masuk di Indonesia Timur.

Selain itu, keduanya memiliki visi dan misi yang sama. Sehingga, kolaborasi ini dapat terjalin.

“Makassar yang merupakan pusat wilayah di Indonesia Timur akan makin berkembang dan mengembangkan kualitas SDM di Indonesia timur, khususnya di PMI. Orangnya yang sangat progresif, saya kira kita punya visi yang sama,” tandasnya.(*)


BACA JUGA