Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka, dalam rapat kerja teknis pengawasan Irjen Kementan tahun 2022 di JSI Bogor, Senin (30/05/2022)

Jaga Pangan Nasional Dengan Sistem Pengawasan Internal

Senin, 30 Mei 2022 | 21:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BOGOR, GOSULSEL.COM — Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka meminta jajaran kerjanya untuk memperkuat pengawalan pembangunan pertanian nasional melalui sinergitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dengan Aparat Penegak Hukum (APH) seperti BPK, Polri dan Kejaksaan.

Menurutnya, sektor pertanian kian strategis karena terbukti mampu menjadi penyanggah ekonomi nasional. Pertanian tumbuh positif di tengah lesunya ekonomi nasional akibat pandemi.

“Pertanian dibawah Pak Menteri (SYL) tumbuh positif di tengah pandemi. Ekspor kita naik, PDB kita naik dan NTP juga naik. Ini artinya pertanian sangat strategis dan mampu menjadi bantalan ekonomi nasional,” katanya.

Jan menambahkan, penguatan tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan kedaulatan pangan melalui fungsi pengawasan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.

“Saya selalu mengatakan bahwa jaga pangan itu harus berfokus pada program strategis, prioritas, dan super prioritas. Diantaranya membangun sinergi APIP dan APH untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional,” ujar Jan dalam rapat kerja teknis pengawasan Irjen Kementan tahun 2022 di JSI Bogor, Senin (30/05/2022).

Jan mengatakan, Inspektorat Jenderal kementan dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) harus mampu merealisasikan pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya dengan refocusing pengawasan di lingkungan Kementan.

“Refocusing itu bukan hanya anggaran saja, tetapi kinerja kita harus lebih cepat, tepat dan mampu merealisasikan pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern,” katanya.

Jan meminta jajaran Inspektorat Jenderal harus mampu membangun sistem pelaporan yang terintegrasi yang lebih cepat dan akurat, serta membangun kemitraan strategis dengan seluruh stakeholder pertanian.

“Perubahan iklim juga menjadi tantangan sektor pertanian kedepan. Untuk itu perlu strategi, termasuk dalam pengawasan program dan kegiatan. Kita harus terus melakukan audit, pengawalan SPIP, evaluasi, review, dan pengawasan intern lainnya. Jaga pangan, jaga masa depan kita,” ujarnya.(*)


BACA JUGA