Ketua DPRD Gowa Ikuti Kick Off Pembentukan Percontohan Desa Antikorupsi

Rabu, 08 Juni 2022 | 09:12 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM-Ketua DPRD Gowa, H. Rafiuddin mengikuti kegiatan kick off pembentukan percontohan Desa Antikorupsi di Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa (7/6/2022).

Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, ini dipilih sebagai tempat pelaksanaan Kick Off Pembentukan Percontohan Desa Antikorupsi yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.

pt-vale-indonesia

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua KPK RI, Firli Bahuri dan sepuluh Gubernur di Indonesia. Hadir juga dalam kegiatan itu Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

Usai kegiatan tersebut, H. Rafiuddin berharap dijadikannya Desa Pakatto sebagai salah satu calon percontohan Desa Antikorupsi menjadi angin segar bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Mudah-mudahan Gowa bisa menjadi contoh pemberantasan korupsi di Indonesia,” ungkapnya.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku bersyukur atas dipilihnya Desa Pakatto sebagai salah satu percontohan program Desa Antikorupsi dari KPK RI tersebut. Apalagi desa tersebut menjadi satu-satunya desa yang dipilih di Sulsel.

“Alhamdulillah sungguh menjadi kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Gowa, karena menjadi tuan rumah dan menjadi salah satu dari 10 daerah di Indonesia yang desanya terpilih sebagai percontohan Desa Antikorupsi Tahun 2022. Lebih khusus lagi karena kick off pembentukan percontohan ini dilakukan di Kabupaten Gowa,” ungkapnya.

Sementara Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana mengatakan, pemilihan 10 desa tersebut telah dimulai sejak awal Februari 2022 dengan empat tahapan yaitu tahap observasi, kick off dengan bimtek, penilaian, dan penetapan atau peresmian Desa Antikorupsi yang dilakukan pada November hingga Desember 2022 mendatang.

“Tim KPK melakukan observasi terhadap 23 desa di 10 provinsi yang menjadi target untuk menilai kesiapannya menjadi percontohan desa antikorupsi. Kemudian didapatkan 10 desa terpilih di 10 provinsi,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan Kick Off Percontohan Desa Antikorupsi ini akan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk menjadikan desanya menjadi desa yang bersih dari praktik korupsi, serta budaya antikorupsi lahir dari level masyarakat desa dan terus menyebar hingga ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. (*)


BACA JUGA