Kapolsek Bontomarannu, Iptu Hafit Yudin bersama Kadus Sarite'ne Nasir Bali saat mendatangi saluran irigasi tempat bocah tenggelam di Gowa

Bocah Tenggelam di Saluran Irigasi, Kapolsek Bontomarannu Imbau Orang Tua Awasi Anaknya

Selasa, 14 Juni 2022 | 23:15 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Seorang bocah laki-laki tewas tenggelam di saluran irigasi yang berlokasi di Dusun Sarite’ne, Desa Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.

Atas kejadian tersebut, Kapolsek Bontomarannu, Iptu Hafit Yudin mengimbau kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain di pinggir saluran irigasi tersebut.

pt-vale-indonesia

“Kami himbau agar orang tua mengawasi anaknya. Karena arus air di saluran irigasi ini cukup deras,” ujarnya saat datang ke lokasi korban tenggelam, Selasa (14/06/2022).

Sementara itu Kepala Dusun Sarite’ne, Nasir Bali mengatakan bahwa kejadian bocah tenggelam ini baru pertama kali terjadi di lokasi saluran irigasi yang terletak di dusunnya itu.

Dia mengaku jika lokasi saluran irigasi tersebut sebenarnya sering dijadikan tempat mandi oleh warga setempat.

“Sering ji ada yang mandi-mandi. Tapi kebanyakan orang dewasa dan remaja,” ujarnya.

Kata dia, saluran irigasi tersebut memiliki kedalaman sekitar 1 meter. Namun, kadang bisa lebih tinggi jika debit air dari Bendungan Bili-bili meningkat.

“Air yang mengalir ke saluran ini dari Bendungan Bili-bili. Jadi kalau tinggi debitnya, otomatis naik juga air,” katanya.

Sebelumnya, diberitakan bocah tenggelam bernama Muhammad Ramdan. Usianya belum genap dua tahun.

Korban diduga terpeleset dan jatuh ke dalam saluran irigasi pada Senin (13/06/2022) sore. Korban baru ditemukan oleh warga yang melakukan pencarian sekitar pukul 19.30 Wita malam.

“Korban terpeleset lalu jatuh ke dalam saluran irigasi dan tenggelam. Korban ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi korban jatuh dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Bontomarannu, Iptu Hafit Yudin.

Menurut penuturan orang tua dari korban, kata Iptu Hafit, korban saat itu sedang bermain di pinggir saluran irigasi. Sementara ibunya sedang bekerja membuat batu bata.

“Ibu korban tidak sadar anaknya main di pinggir saluran irigasi. Baru berselang beberapa lama dia baru sadar anaknya sudah tenggelam,” tuturnya.

Saat ditemukan korban mengalami luka di bagian pelipis matanya. Luka itu diduga karena korban sempat terjatuh sebelum akhirnya tenggelam.

Korban selanjutnya dimakamkan di TPU setempat. Orang tua korban pun menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima sebagai musibah.(*)


BACA JUGA