Dari Monev Hingga Rapat, Kepala OJK Sulampua Hadiri Serangkaian Agenda di Barru
BARRU, GOSULSEL.COM — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), Darwisman beserta jajaran mengikuti serangkaian agenda di Kabupaten Barru, Selasa (26/07/2022). Ada tiga kegiatan yang dihadiri.
Adapun mulai dari kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulsel khususnya TPAKD Barru berupa rapat pleno TPAKD kemudian Monitoring Evaluasi (Monev) Program Klasterisasi UMKM binaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Terakhir, Monitoring Evaluasi Program Literasi Keuangan Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin.
Monitoring Evaluasi Program Klasterisasi UMKM
Rangkaian kegiatan Monev Klasterisasi UMKM diawali dengan kegiatan peninjauan langsung penangkapan kepiting rajungan oleh nelayan di tengah laut. Kemudian oleh Kepala OJK Sulampua bersama dengan Sekretaris Provinsi Sulsel, Bupati Barru dan Pemimpin Wilayah BRI beserta jajaran.
Pada kesempatan yang sama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Barru menyampaikan komitmen dukungannya untuk memajukan ekosistem UMKM melalui klasterisasi UMKM yang saat ini telah dikembangkan di Barru komoditas perikanan yakni kepiting rajungan. Dalam memajukan dan memperluas jangkauan pembiayaan model klastersisasi UMKM selain dari sisi pembiayaan juga diharapkan dari sisi hilirisasi utamanya kepastian harga komoditas kepiting perlu menjadi perhatian. Dimana saat ini fokus utama nelayan kendalanya terkait dengan harga jual yang mengalami penurunan harga.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah menanggapi untuk dapat dilakukan MoU dengan Offtaker. Tujuannya menekankan kepastian harga jual dengan menetapkan harga batas bawah dan batas atas terkait penjualan.
Dalam kegiatan Monev klasterisasi UMKM, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3 kelompok klaster UMKM komoditi kepiting ranjungan dengan jumlah debitur sebanyak 31 orang dan total plafond senilai Rp1.36 Miliar sehingga saat ini pencapaian jumlah klaster yang telah terbentuk di Sulsel adalah sebanyak 239 Klaster dengan jumlah debitur sebanyak 1.342 orang dan total plafond senilai Rp61,68 miliar yang dibentuk oleh BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BPD Sulselbar.
Selain itu, disaat yang bersamaan BRI dalam menunjang pendampingan kepada UMKM juga memberikan bantuan berupa barang mesin tarik rakang kepada klaster nelayan kepiting dan mesin penghancur es kepada klaster olahan kepiting. Dengan harapan perluasan akses keuangan dan penguatan pola pendampingan ini dapat memajukan UMKM, bermakna bagi masyarakat, serta pendampatan daerah meningkat sehingga masyarakat sejahtera.
Rapat Pleno TPAKD Kabupaten Barru
Dalam rapat pleno TPAKD, fokus utama pemerintah daerah, OJK, dan Industri Jasa Keuangan serta stakeholders terkait yaitu dengan adanya sinergitas program TPAKD, maka percepatan dan perluasan akses keuangan masyarakat dapat mudah dilaksanakan dengan pencapaian hasil yang maksimal.
Adapun beberapa highlight potensi Kabupaten Barru yang perlu untuk ditindak lanjuti untuk disiapkan proses bisnis dalam pendampingan dan pembiayaan antara lain komoditi unggulan barru di sektor perikanan yakni kepiting dan udang vaname hingga budidaya ikan dengan menggunakan metode Bio Pot serta di sektor pertanian dengan komoditi kopi dan jambu mete.
Dalam sambutannya Bupati Barru menyampaikan harapan, dengan adanya potensi Kabupaten Barru yang memiliki panjang pantai +/- 87 km menjadikan sektor perikanan menjadi salah satu sektor prioritas yang perlu dikelola dan dimaksimalkan dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya potensi ini dapat didorong akses pembiayaan kepada masyarakat UMKM untuk program 1 rumah tangga 1 perahu.
Monitoring evaluasi program literasi keuangan mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin.
Dalam Pembukaan Monitoring Evaluasi Literasi Keuangan Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin, Fuad Husain sebagai Dosen Pendamping KKN (DPK) Mahasiswa UNHAS dalam laporannya menjelaskan bahwa Literasi Keuangan kepada masyarakat di pedesaan masih menjadi PR bersama.
“Ini harus terus digalakkan guna mengedukasi masyarakat dan lebih memperkenalkan produk-produk industri jasa keuangan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan seluruh layanan jasa keuangan. Oleh sebab itu, mahasiswa kini hadir sebagai agen literasi keuangan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai produk-produk industri jasa keuangan sampai ke tingkat pedesaan,” jelasnya.
“Selanjutnya kami berharap kedepannya program literasi keuangan melalui mahasiswa KKN ini dapat terus berlanjut melalui kerjasama antara OJK, Industri Jasa Keuangan (Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan) dan pemerintah daerah,” tambah Fuad.
Hal tersebut juga disambut baik oleh Bupati Barru, Suardi Saleh yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa hadirnya mahasiswa KKN Unhas di Barru dapat menjadi solusi pemerintah. Itu dalam membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Di mana disadari saat ini kapasitas SDM untuk melakukan edukasi sangat terbatas,” ucapnya.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan literasi keuangan mahasiswa KKN Unhas di Barru terlihat adanya peningkatan pemahaman Masyarakat yang telah di edukasi oleh mahasiswa, yang tergambar dari adanya peningkatan persentasi pemahaman masyarakat yaitu peningkatan pemahaman terhadap sektor perbankan yang sebelumnya 36.83% menjadi 85.56%, sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang sebelumnya 20,91% menjadi 51,11%, dan sektor pasar modal yang sebelumnya 44,02% menjadi 60,02%.
Rangkaian kegiatan tersebut di atas akan berlanjut hingga tanggal 27 Juli 2022 di Barru. Berikut dengan agenda kegiatan edukasi kepada Aparatus Sipil Negara dan UMKM sebagai bentuk peningkatan literasi keuangan.(*)