Semester I 2022, Vale Indonesia Kantongi Laba Bersih 150 Juta Dollar AS

Jumat, 29 Juli 2022 | 17:46 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL.COM – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencetak kenaikan kinerja sepanjang periode semester pertama 2022. Emiten produsen nikel matte ini membukukan laba bersih US$ 150,45 juta sepanjang enam bulan pertama 2022.

Angka ini melesat 155,93%. Itu jika melihat dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 58,78 juta

Adapun laba pada periode kuartal kedua sebesar US$ 82,8 juta. Atau 22% lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang dicatat pada kuartal pertama.

Merujuk pada laporan keuangan Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/07/2022), kenaikan laba bersih Vale Indonesia sejalan dengan kenaikan pendapatannya. INCO tercatat membukukan pendapatan senilai US$ 564,53 juta, naik 36,05% dari realisasi pendapatan di semester pertama 2021 sebesar US$ 414,94 juta.

Grup INCO merealisasikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar 40% lebih tinggi pada kuartal kedua 2022. Kenaikan ASP ini menghasilkan pendapatan 40% lebih tinggi pada kuartal kedua 2022

“Laba kami tetap positif dalam siklus komoditas yang sulit ini karena kami fokus pada upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Selain itu, kami telah diuntungkan oleh kondisi harga nikel yang baik pada triwulan ini,” kata CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, Kamis (28/07/2022).

Adapun INCO melaporkan penurunan hasil produksi nikel dalam matte sepanjang enam bulan pertama 2022. INCO mencatatkan produksi 26.394 ton nikel dalam matte dalam satu semester 2022. Jumlah ini menurun 13% dari produksi sepanjang semester pertama tahun lalu yang mencapai 30.246 ton nikel matte.

Begitu pula dengan produksi pada kuartal kedua 2022, yang menurun sekitar 9,1% menjadi 12.567 ton nikel dari sebelumnya 13.827 ton nikel pada kuartal pertama 2022. Jika dibandingkan dengan produksi nikel matte pada kuartal kedua 2021 pun, produksi di periode tiga bulan kedua 2022 juga turun 16,48%

Penggantian atap tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada kuartal kedua 2022 lebih rendah. Itu dibandingkan dengan kuartal pertama 2022.

Sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada kuartal kedua 2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama 2021. Secara keseluruhan, penurunan produksi sebesar 13% sepanjang semester pertama 2022 dibandingkan dengan produksi pada semester pertama 2021 disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.

Pekerjaan pembangunan kembali telah rampung. Dan tanur mulai memanas sejak 18 Juni 2022.

Chief Financial Officer Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan bahwa perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya. Itu mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang.

“Jadi mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita,” tukasnya. (*)


BACA JUGA