SMA Islam Athirah Bone Kembali Juara di Alauddin Biomedical Olimpiade 2022

Senin, 22 Agustus 2022 | 20:08 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

BONE, GOSULSEL.COM — SMA Islam Athirah Bone mengibarkan bendera kemenangan pada ajang Alauddin Biomedical Olympiad 2022 cabang lomba Olimpiade Kedokteran. Hal tersebut dilakukan setelah mengalahkan lawannya SMAN 3 Takalar dan MBI Amanatul Ummah Surabaya, Senin (21/08/2022).

Alauddin Biomedical Olympiad merupakan ajang kompetisi tahunan yang digelar Himpunan Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Pada event ini, ada tiga cabang lomba yang dikompetisikan yaitu lomba esai, video edukasi, dan olimpiade kedokteran.

pt-vale-indonesia

Tahun ini merupakan tahun kelima pelaksanaan olimpiade yang diperuntukkan bagi siswa SMA/MA sederajat ini, dan SMA Islam Athirah Bone tidak pernah absen mengikutinya. Namun berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Alauddin Biomedical Olympiad sejak tahun 2020 mencakup seluruh sekolah SMA/MA sederajat se-Indonesia yang ingin ikut berpartisipasi.

Tim SMA Islam Athirah Bone yang berhasil menduduki posisi teratas pada cabang lomba olimpiade kedokteran ini adalah beranggotakan Muhammad Rais Kamil, Safira Alya Putri Zulfikar, dan Nur Ainun. Ketiganya merupakan siswa yang berasal dari kelas yang sama yaitu kelas XII IPA Al Wajid yang lalu tergabung dalam tim “Insan SIA”.

“Persiapan mengikuti lomba ini tidaklah mudah. Kami bertiga belajar bersama setiap hari. Kami mencari sumber belajar mulai dari jurnal, buku anatomi,dan histologi kedokteran. Intinya, banyak referensi belajar yang kami gunakan sehingga kami menguasai materinya,” ungkap Safira Alya Putri Zulfikar melalui wawancara via WA.

“Kami juga tidak menyangka akan menjadi juara pertama. Karena di babak final itu sistemnya ujian praktikum di lab anatomi dan histologi. Jadi tiap anggota dalam grup diperlihatkan replika organ dan kami diminta menentukan bagian tertentu dari organ tersebut. Setiap bel berbunyi, kami harus ke meja berikutnya untuk soal selanjutnya. Nilai individu diakumulasi, yang tertinggi akan lolos ke babak selanjutnya,” tutup Safira Alya.

Safira juga bercerita setelah dinyatakan lolos ke babak grand final, tantangannya lebih besar lagi. Sebab, di babak ini ada dua bagian. Grand final 1 adalah studi kasus dan grand final 2 adalah cerdas cermat.

“Nilai dari kedua bagian ini kemudian diakumulasi menentukan juara 1,2 dan 3. Pada babak cerdas cermat, SMA Islam Athirah unggul dengan poin 1150, sementara MBI 950, dan SMA Takalar 500 poin. Pas diumumkan pada penutupan, alhamdulillah kita menang,” jelas Safira Alya senang.

“Persaingannya cukup sengit, karena di babak final kami harus melawan empat tim lainnya, yaitu SMAN 3 Takalar Tim 1, SMAN 3 Takalar Tim 2, SMAN 1 Palopo, dan MBI Amanatul Ummah Surabaya. Dari babak ini hanya ada tiga tim yang maju ke babak grand final. Lalu terpilihlah SMA Islam Athirah Bone, MBI Amanatul Ummah Surabaya, dan SMAN 3 Takalar Tim 1 ke grand final,” tambah Muhammad Rais Kamil.

Pencapaian ini tentu menjadi motivasi bagi SMA Islam Athirah Bone. Terkhusus kelas ekstrakurikuler Biologi, ABIONIC.

“Alhamdulillah atas capaian anak-anak. Kami selaku pembimbing tentu merasa bangga dan tertantang untuk memberikan yang terbaik kepada sekolah. Mohon doanya semoga kompetisi yang diikuti beberapa waktu mendatang di Unhas juga menorehkan capaian yang sama luar biasanya,” ungkap Rajia selaku pembina ekstrakurikuler Biologi SMA Islam Athirah Bone.(*)