Aksi unjuk rasa Mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung Menara Pinisi UNM, Jl A. P. Pettarani, Senin (05/09/2022)/Ist

Kutuk Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa: Harga Kebutuhan Ikut Melonjak Masyarakat Tercekik

Senin, 05 September 2022 | 18:11 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi dan non-subsidi mengundang reaksi keras dari kalangan mahasiswa dan masyarakat. Banyak dari mereka yang menyatakan penolakan terkait kebijakan tersebut.

Di Kota Makassar, diprediksi ribuan mahasiswa dari berbagai kampus akan menggelar aksi unjuk rasa di beberapa lokasi.

Dari informasi yang diperoleh, ada sebelas titik aksi. Mulai di depan kampus Unhas sampai dengan Jalan Sultan Alauddin. Selanjutnya mereka berencana akan berkumpul di flyover kemudian mengepung gedung DPRD Provinsi Sulsel.

Aksi ini juga merupakan aksi lanjutan setelah sebelumnya beberapa kali berunjuk rasa didepan kampus masing-masing hingga malam hari. Mereka memblokade jalan dan membakar ban sebagai bentuk protes kepada pemerintah.

Salah seorang mahasiswa Andi Asmuh mengatakan, salah satu yang paling terkena dampak akan kenaikan harga BBM ini adalah kalangan mahasiswa. Mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk berproses di Kampusnya.

“Rata-rata mahasiswa di kota Makassar adalah orang dari daerah. Tentu, akan merogoh kocek lebih dalam lagi setelah BBM ini dinaikkan. Bolak-balik kampus, belum lagi kebutuhan sehari-hari di sini ikut naik mengikuti harga BBM,” ujar Andi Asmuh, Senin (05/09/2022).

Ia mengatakan, para mahasiswa protes karena juga menganggap kebijakan pemerintah ini sangat membebani mahasiswa dan masyarakat kecil pada umumnya. Kenaikan harga BBM ini juga yang paling mahal di era presiden Joko Widodo.

“Semua mungkin tidak mengira kenaikannya sampai seperti ini, Rp2000 lebih, ini dianggap diluar dari pada akal sehat. Apalagi kebutuhan sehari-hari ikut melonjak dan mencekik,” ujar mahasiswa ekonomi itu.


Aksi unjuk rasa Mahasiswa didepan Gedung Menara Pinisi UNM, Makassar, Senin (05/09/2022)/Ist

Mahasiswa lain Afif, ia bersama rekan-rekannya yang berlatar belakang mahasiswa teknik ikut mengutuk kebijakan ini. Ia mengklaim kenaikan harga BBM ini sangat mencekik masyarakat kecil belum lagi harga kebutuhan pokok lebih dulu naik.

“Meskipun ada BLT BBM yang didistribusikan kami tetap menolak kenaikan harga BBM,” ucapnya.

Afif mengatakan bantuan sosial yang disalurkan pemerintah itu tidak akan berpengaruh banyak pada kondisi ekonomi masyarakat. “Bantuan sosial itu hanya bersifat sementara saja tidak terus menerus. Sementara, kenaikan upah hanya bertambah sedikit,” jelasnya.

Kebijakan ini akan mendapatkan respon yang banyak dari mahasiswa dan mungkin juga demikian dengan para buruh. “Turun kejalan dan berunjuk rasa merupakan jalan satu-satunya bagi kami. Kita semua harus mengingatkan pemerintah terkait kebijakannya ini yang menyiksa kita,” tegasnya.(*)


BACA JUGA