Foto antara manajemen Bisnis Indonesia dan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, Kepala Dispar Makassar, Muhammad Roem, Deputi Kepala BI Sulsel, Fajar Madjardi, Vice President BNI Wilayah 07, Edson Yudisthira, Ekonom Unhas, Anas Iswanto Anwar, dan Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga di Makassar Tourism Talks di Hotel Gammara, Senin (12/09/2022)/Ist

Makassar Jadi Percontohan Pariwisata Berkelanjutan di Sulsel

Senin, 12 September 2022 | 17:55 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Makassar saat ini menjadi kota yang menarik banyak perhatian nasional dan mancanegara. Apalagi, setelah digelarnya Makassar International Eight Festival and Forum atau Makassar F8 pada 7 September 2022 lalu.

Melalui event itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dianggap mampu menciptakan pariwisata berkelanjutan. Hal itu pula dibahas melalui Makassar Tourism Talks yang digelar Bisnis Indonesia di Hotel Gammara, Senin (12/09/2022).

pt-vale-indonesia

Mengambil tema ‘Get Stronger Through Sustainable Tourism’, upaya Pemkot Makassar dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan dibahas. Salah satu upayanya melalui gelaran F8.

Makassar Tourism Talks ini menghadirkan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno secara daring. Kemudian Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem, Deputi Kepala Bank Indonesia Sulsel, Fajar Madjardi, Vice President BNI Wilayah 07, Edson Yudisthira, Ekonom Unhas, Anas Iswanto Anwar, dan Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyampaikan pariwisata memang menjadi salah satu pendongkrak ekonomi di kota daeng. Dan itupun diperlihatkan melalui gelaran F8.

“F8 menjadi salah satu titik trigger kita untuk membangkitkan semua sektor. Karena pariwisata itu hal yang sangat menarik karena bukan kita yang mencari keuntungan tapi uang yang cari kita,” jelasnya.

Seiring dengan itu, pariwisata berkelanjutan juga tidak hanya digalakkan melalui event. Danny mengatakan Pemkot juga berfokus memperkenalkan kuliner.

“Salah satu warisan tourism yang paling luar biasa yang diwariskan oleh nenek moyang adalah makanan yang enak. Makanan enak adalah produk kreatifitas paling nyata dari kebudayaan panjang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem juga mengatakan sampai saat ini gelaran event menjadi daya tarik wisatawan. Melalui itu akan berdampak pula pada sektor pariwisata lain.

“Setiap Minggu ini, Makassar ada saja kegiatan besar digelar baik yang ada artis nasional terus kegiatan pameran. Jadi kita optimis bahwa kegiatan itu akan berdampak positif,” ujarnya.

“Kita lihat datanya okupansi kamar hotel di Sulsel melebihi nasional. Di Sulsel, 51 persen dan nasional 49 persen. Itu kan kalau di Sulsel berarti porsi Makassar berapa, seberapa banyak Makassar memberikan dampak untuk hotel nah,” tambah Roem.

Terakhir, Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga menyebut kabupaten atau kota lain juga mesti meningkatkan sektor pariwisata. Dan upaya itu bisa dilakukan tidak hanya melalui gelaran event seperti Makassar.

“Kabupaten dan kota lain harus bisa memperhatikan pariwisatanya. Yang menjadi masalah memang kurang dianggarkan oleh pemerintahnya. Padahal ada banyak potensi seperti budaya di Kajang, Bulukumba,” tukas Anggiat.(*)


BACA JUGA