Sawah

Stok Beras di Jabar, Jateng dan Sulsel Hingga Akhir 2022 Surplus

Senin, 07 November 2022 | 06:38 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BANDUNG, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan kordinasi dan pemantauan di seluruh daaerah di Indonesia untuk memastikan ketersediaan stok beras. Hasil pemantauan di antaranya stok beras di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai daerah sentra produksi padi nasional hingga akhir tahun 2022 ini surplus.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadang Hidayat menyebutkan stok beras di provinsi Jabar berdasarkan data angka sementara BPS 2022, produksi padi pada bulan September sampai dengan Desember 2022 sebanyak 2.695.000 ton gabah kering giling. Produksi ini setara dengan 1.556.000 ton beras.

“Bila jumlah penduduk Jawa barat saat ini berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 49.935.858 orang dengan tingkat konsumsi beras berdasarkan data Dusenas DKPP Jawa barat tahun 2021, maka kebutuhan beras rakyat Jawa barat sebanyak 1.377.897 ton,” sebut Dadang di Bandung, Minggu (06/11/2022).

Menurutnya, dengan kondisi produksi atau ketersediaan beras tersebut, Provinsi Jabar masih surplus beras sebesar 178.883 ton beras. Sampai dengan minggu ke-4 bulan Oktober 2022, sebaran beras hampir di semua kabupaten kota, serta terdapat juga stok sebanyak kurang lebih 10% yakni di penggilingan 13.269,97 ton dan pedagang sebanyak 2.698,23 ton sehingga total stok di penggilingan dan gudang pedagang sebanyak 15.968,19 ton.

“Selain stok di penggilingan dan gudang pedagang, tentunya beras Jawa barat juga tersebar dan tersimpan berupa stok di rumah tangga,” tegasnya.

“Beras Jawa barat juga banyak yang terdistribusi ke wilayah luar, terutama DKI Jakarta karena selama ini yang sudah berjalan produksi dan pengolahan dilaksanakan di kabupaten/kota Jawa Barat setelah jadi beras keluar dari Jawa Barat, sedangkan harga sampai dengan saat ini rata-rata gabah kering panen sebesar Rp4.800 perkilo,” sambung Dadang.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan, M. Syarifuddin mengatakan produksi beras di Sulsel sesuai dengan data BPS terakhir angka sementara surplus 2,08 juta ton di tahun 2022 ini. Sementara bulan September sampai Desember 2022, untuk stok beras berjumlah 1.551.735 ton beras, ini tersebar di 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan. Sedangkan iklim di Sulsel terbagi tiga yakni iklim sektor barat, sektor timur dan sektor polarian, masing-masing berbeda-beda karena setiap tahun, Sulawesi Selatan bisa dipastikan ada panen ada tanam.

“Selanjutnya Sulawesi Selatan telah memasok beras pada 27 provinsi mulai dari Aceh sampai ke Papua. Pasokan melalui beberapa pelabuhan besar dan ada juga yang melalui pelabuhan rakyat,” ujarnya.

Kondisi yang sama pun terjadi di Jawa Tengah. Plt. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Indri Nurseptiorini menyebutkan ketersediaan beras pada Oktober 2022 mencapai 374.000 ton dan juga ada beberapa daerah yang panen raya seperti di Sragen, Sukoharjo, Pemalang, Klaten dan Pati.

“Sehingga, kebutuhan-kebutuhan masyarakat di Jawa tengah Insya Allah ketersediaan berasnya terpenuhi. Dengan surplus sekitar 1,3 juta ton dan ditambah dengan hasil produksi kami nanti di November-Desember, Insya Allah stok beras di Jawa tengah tersedia hingga akhir tahun ini aman,” tuturnya.

Untuk diketahui, realisasi panen dari Januari sampai September di Jawa Barat seluas 1.484.764 hektare dengan produksi 8.238.177 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara beras 4.712.978 ton beras. Dan kebutuhan beras di Jawa tengah 3.411.989 ton sehingga surplus 1.300.989 ton.(*)


BACA JUGA