Tandang ke Nobel Indonesia, Asesor BAN-PT Tekankan Peningkatan Kinerja Instansi
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dua tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bertandang ke Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Senin (07/11/2022). Mereka adalah Prof Made Sudarma (Universitas Brawijaya) dan Prof Budi Murtiyasa (Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Kehadiran dua profesor itu dalam rangka asesmen lapangan (AL) akreditasi institusi. Mereka tiba sekira pukul 08.15 WITA dan diterima secara langsung oleh Rektor Nobel Indonesia, Badaruddin beserta jajaran.
AL yang dilakukan tim asesor memiliki dua tugas penting, yakni penilaian terhadap Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) dan Laporan Evaluasi Diri (LED). Selain itu, tugas lainnya adalah penilaian di lapangan atau visitasi untuk validasi dan verifikasi hasil desk evaluation atau penilaian di tempat kedudukan program studi atau institusi.
Budi Murtiyasa seusai melakukan AL, ia menyampaikan beberapa hal penting. Diantaranya peningkatan kinerja penjaminan mutu sebagai instrumen Rektor dalam meningkatkan kinerja instansi secara umum.
“Cuman ada yang tentu perlu diperhatikan, bahwa pengguna merasa ini kampus ITB (Nobel) belum dikenal secara umum, oleh karena itu kami (Tim Asesor) menyarankan ITB pro aktif dalam mempublikasikan prestasi yang dimiliki utamanya prestasi mahasiswa agar masyarakat diluar tahu,” kata Budi.
Alasannya, kata dia jika prestasi yang diraih Nobel ditingkat Nasional dibarengi dengan kegiatan pelatihan peningkatan keahlian Mahasiswa dibidang entrepreneurship secara intens, maka ia meyakini hal dapat mendorong peningkatan jumlah Mahasiswa.
“Meningkatkan kompetensi para dosen termasuk kepesertaan BPJS belum diikutsertakan, memfasilitasi mereka itu membuat mereka jadi betah. Saya kira dosen adalah aset penting untuk kemajuan institusi,” sambungnya,
Sementara itu, Ketua TIM AIPT-ITB Nobel, Abdullah Abidin menambahkan pihaknya bersyukur lantaran visitasi akreditasi institusi berjalan sesuai rencana. “Semoga hasilnya membawa perubahan bagi perkembangan institusi ini lebih baik kedepannya, secara umum dari 9 kriteria Asessor memberi apresiasi yang sangat baik,” terangnya,
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Nobel Indonesia itu tak menampik bahwa ada hal yang perlu dievaluasi. Dari hasil AL yang berlangsung hingga pukul 17.00 WITA, rekomendasi asesor paling krusial adalah peningkatan kapasitas dan Fungsi Lembaga Penjaminan Mutu (LPMI) sebagai instrumen Rektor dalam meningkatkan kinerja kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi di Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia.
“Walaupun masih ada hal-hal yang memang perlu ditingkatkan kedepannya, rekomendasi Asessor ini menjadi catatan penting bagi kita semua untuk meningkatkan kinerja kedepannya,” tukasnya.(*)