Hadijah Mahyuddin Jadi Guru Besar Perempuan Pertama di Universitas Bosowa

Selasa, 29 November 2022 | 20:03 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bosowa (Unibos), Hadijah Mahyuddin menerima SK jabatan akademik. Dalam SK tersebut, perempuan sapaan Ijah ini diangkat sebagai Guru Besar melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen menjadi Profesor/Guru Besar.

Dr. Ir. Hadijah Mahyuddin. M.Si merupakan dosen tetap di Unibos sejak 16 Oktober 1994. Berdasarkan Keputusan Mendikbudristek Nomor 70410/MPK.A/KP.07.01/2022 terhitung mulai tanggal 22 November 2022 dinaikkan jabatannya menjadi Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu Budidaya Perikanan.

pt-vale-indonesia

Rektor Universitas Bosowa mengapresiasi atas capaian Prof. Hadijah Mahyuddin, M.Si. Total saat ini di Unibos terdapat 10 dosen dengan jabatan guru besar.

“Selamat atas capaian tertinggi Prof. Dr. Ir. Hadijah Mahyuddin, M.Si. di bidang akademik. Bertambahnya guru besar akan menunjang kualitas pendidikan di Unibos, karena kualitas Pendidikan juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia Institusi,” ungkap Prof. Batara.

Prof Hadijah Mahyuddin mengucapkan terima kasih atas dorongan Rektor Unibos serta Yayasan Bosowa Education. Di mana turut membantu meraih prestasi tertinggi sebagai guru besar dan sangat bangga menjadi Perempuan Pertama yang menjadi Guru Besar di Unibos.

“Terima kasih kepada rektor dan yayasan serta keluarga yang selalu memberikan motivasi, dan doa sehingga mencapai tahapan tertinggi dosen, yaitu guru besar. Saya sangat senang bersyukur karena menjadi perempuan pertama yang meraih guru besar di Unibos,” ucapnya.

Guru Besar, bagi dia, merupakan tuntutan sebagai seorang dosen. Katanya ibarat jika jadi tentara kita harus menjadi jenderal dan kalau jadi dosen harus mencapai professor.

Ia pun berpesan kepada dosen-dosen lain untuk tidak pernah merasa dan berpikir bahwa tidak pantas menjadi guru besar. Sebab, semua dosen itu layak untuk bisa mendapatkan gelar tersebut.

“Semua dosen mempunyai peluang yang sama untuk bisa menjadi guru besar. Motto saya Sabar, ikhlas, dan tekun,” pungkas Prof Hadijah Mahyuddin.(*)


BACA JUGA