Terjadinya Bencana Sering Memakan Banyak Korban, Deng Ical Sebut Minim Kesiapsiagaan Bencana

Rabu, 07 Desember 2022 | 21:14 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, menerima mahasiswa magang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) gelombang III, Rabu (07/12/2022).

Dari tiga gelombang total 180 mahasiswi Poltekkes Kemenkes Makassar praktek klinik keperawatan manajemen bencana di PMI Makassar.

pt-vale-indonesia

Ketua PMI Makassar, Dr. Syamsu Rizal MI, menjelaskan bahwa PMI itu adalah organisasi sosial yang memiliki keunikan dibandingkan dengan organisasi lainnya. Hal itu dikarenakan PMI itu memiliki aturan dan Undang-Undang Tentang Kepalangmerahan Nomor 1 tahun 2018.

Menurutnya, didalam undang-undang tersebut, PMI diberikan amanah tugas-tugas kemanusiaan untuk tiga bidang utama.

“Sebenarnya dari aturan itu ada 17 tugas PMI tapi bisaji dikasih kecil menjadi tiga, yang pertama itu adalah manajemen penanggulangan bencana, transfusi darah dan desiminasi nilai-nilai kemanusiaan,” jelas Deng Ical sapaan karibnya.

Selain itu, Wakil Wali Kota Makassar periode 2014-2019 ini, mengungkapkan bahwa kesiapsiagaan bencana kita di Indonesia itu sangat minim. Hal itulah yang menjadi penyebab banyaknya korban jiwa setiap kali terjadi bencana.

Lanjut dia, contoh gempa yang terjadi kemarin di Cianjur berkekuatan 5,6 skala richter ada ratusan orang meninggal. Sedangkan gempa di Jepang berkekuatan 8 sekian skala richter, yang meninggal itu 1 atau 3 orang. Itu karena kesiapsiagaan dan proses mitigasi bencananya luar biasa kuatnya.

“Jadi anak-anak sudah mengerti semua apa yang harus mereka lakukan kalau tiba-tiba ada getaran atau gempa. Tapi kita di Indonesia belum karena tidak pernah diajari bahwa kita ini harus selalu waspada,” tuturnya dihadapan puluhan mahasiswi Poltekkes Kemenkes.

Hal inilah menurutnya, menjadi tugas kita sebagai seorang profesional untuk mengisi pemahaman dan meningkatkan kapasitas kita tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Sehingga jika terjadi bencana resiko dan akibatnya berkurang. Karena belum ada teknologi yang bisa mencegah bencana atau mengurangi kapasitas bencana, tapi kalau untuk memprediksi gempa dan tsunami itu banyakmi,” pungkasnya.

Diakhir sambutan, tak lupa Deng Ical menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan manajemen Poltekkes Kemenkes Makassar yang telah mempercayakan PMI untuk melakukan kerjasama praktek klinik keperawatan manajemen bencana.

“Mudah-mudahan proses kerjasama ini bisa berjalan dengan lancar, dan kami sangat terbuka untuk menerima saran dan masukan,” ucapnya.

“Terima kasih juga untuk adik-adikku semua yang mau belajar di tempat ini bersama dengan teman-teman PMI. Dan kedepannya kita sudah bersiap untuk mengambil peran dalam menghadapi situasi bencana,” lanjutnya.(*)


BACA JUGA