Komisi IV DPR Tinjau RMU dan Pasar di Serang, Beras dan Pangan Lainnya Tersedia

Selasa, 13 Desember 2022 | 19:23 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SERANG, GOSULSEL.COM — Komisi IV DPR RI didampingi Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog dan ID Food melakukan kunjungan kerja ke penggilingan padi (Rice Milling Unit/ RMU) dan pasar di Kota Serang, Provinsi Banten guna melihat langsung persediaan pangan khususnya beras dalam negeri hingga saat ini jelang Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Alhasil, stok beras di penggilingan padi dan pasar tersedia dan siap untuk memasok ke Bulog dalam memenuhi cadangan beras pemerintah sesuai harga pasar.

“Jadi pada pagi hari ini saya hadir bersama kawan-kawan Komisi IV bersama Kementan dan lain-lain melihat dan meninjau pasar, harga pasar untuk harga bahan pokok. Tadi kita ngecek beras. Beras kalau untuk lokal sendiri itu masih stabil Rp10.200 hingga Rp10.800 dan premium Rp11 ribu. Menurut saya harganya masih aman karena untuk daerah-daerah saat ini produksi masih surplus. Mudah-mudahan harga masih stabil untuk natal dan tahun baru,” demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari dalam kunjungan kerja tersebut di Serang, Banten, Selasa (13/12/2022).

pt-vale-indonesia

Kunjungan kerja ini dipimpin Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin dihadiri para anggota didampingi Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dan Dirut ID Food, Frans Marganda Tambunan dan Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita.

Maria pun menyebutkan selain beras, ketersediaan dan harga bahan pangan pokok lainnya aman dan stabil. Untuk ke depanya agar kondisi pangan aman di hari besar, Kementan perlu meningkatkan lagi akses pangan bagi masyarakat.

“Nah untuk yang lainnya juga tadi kita melihat harga telur dan yang naik itu harga cabe. Ini masukan buat Kementan cobalah kalau untuk hari besar bagaimana untuk harga kebutuhan pangan pokok kita ini bisa didapatkan dengan harga yang stabil dan terjangkau untuk masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu saat berdialog dengan Komisi IV DPR RI dan rombongan, Pengelola RMU Kelompok Tani Sridadi Serang, Haji Anis mengatakan ketersediaan beras saat ini tersedia. Kapasitas RMU yang dikelola 20 ton beras per hari dengan kapasitas bed dryer 25 ton per hari.

“Oleh karena itu, kami sanggup memasok 200 ton beras ke Bulog dengan usulan harga Rp11.000 per kilogram. Ini usulan harga dari kami sendiri, tidak disuruh orang lain karena memang kami perhitungkan bahan baku harga gabahnya,” sebutnya.

Ia menegaskan pihaknya telah lama menjadi mitra dalam menyuplai beras ke Bulog. Stok beras yang dimiliki tentunya digunakan untuk menyuplai ke Bulog dan kebutuhan dijual ke pasar.

“Tentunya suplai beras ke Bulog tergantung harga. Kalau harga masuk, stok yang kami punya dijual ke Bulog dan pasar masing-masing 50 persen. Intinya harga kami mengikuti harga pasar,” ujarnya.

Lebih lanjut Haji Anis menegaskan kondisi beras di akhir tahun ini memang tidak terserap oleh Bulog. Hal ini bukan berarti tidak ada beras, namun terkait harga beli Bulog yang di bawah harga pasaran.

“Kami berharap, jika Bulog benar-benar mau serap gabah atau beras, harus bisa mengimbangi dengan harga pasar yang saat ini mengalami kenaikan. Yang namanya kami usaha, selama ada untung, tentu kami akan jual ke Bulog,” tegasnya.

“Karena memang beras kami yang ambil itu dari Lampung dan Karawang. Apalagi ada biaya transportasinya cukup tinggi karena adanya kenaikan BBM,” pintanya.

Kunjungan kerja di Serang ini pun ke RMU PT. Wilmar yang berkapasitas 600 ton beras perhari dan sanggup memasok beras ke Bulog 3.000 ton. PT Wilmar sudah beroperasi tiga pabrik yakni di Nganjuk, Mojokerto dan Serang. Pada 2021, pengadaan gabah petani 230.313 ton gabah kering giling (GKG) dan tahun 2022 beli gabah 331.546 ton GKG.(*)