Panglimata’ Sambut Khusus Rektor UNM di Pelantikan Pepabri Sulselbar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Mayjen TNI (Purn) Andi Mahammad Mappanyukki resmi dilantik sebagai Ketua DPD Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Sulselbar. Pelantikan berlangsung di The Rinra Hotel, Rabu (11/01/2023).
Pelantikan Andi Mappanyukki yang dijuluki PanglimaTa’ sebagai Ketua Pepabri Sulselbar itu turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional hingga daerah. Salah satunya, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam yang diundang khusus menghadiri pelantikan tersebut.
Pada kesempatan itu , Panglima Ta’ terlebih dulu menyapa dan berterima kasih kepada Prof Husain Syam yang menyempatkan hadir di pelantikannya. Bahkan, menyebut Husain sebagai gurunya.
“Yang terhormat Rektor UNM. Terima kasih telah hadir. Perlu saya sampaikan kepada hadirin sekalian, Prof Husain Syam adalah guru saya,” ujar Panglima Ta’ disambut tepuk tangan para tamu yang hadir.
Panglima Ta’ juga bertekad merajut persatuan ditengah ancaman perpecehan masyarakat. Menurutnya, kader Pepabri di Sulselbar harus mampu menjadi ujung tombak atau garda terdepan dalam menjaga harkat dan martabat Republik Indonesia, khususnya di Sulsel.
Pepabri,kata Panglima Ta’, harus bisa menjadi perekat keutuhan bangsa yang harus relevan dengan situasi yang berkembang saat ini. “Kader Pepabri itu mesti juga memiliki kewajiban moral untuk menjaga kondisi tetap aman,” ujarnya.
Eks Pangdam XIV Hasanuddin ini mengatakan, nantinya keputusan yang diambil bisa membawa Pepabri lebih berperan dalam membantu kelancaran pembangunan Indonesia, khususnya di Sulsel dan Barat
“Yang paling penting, Pepabri harus bisa berperan aktif menjadikan Sulsel lebih maju, bersih dan bermartabat serta mampu mengembalikan marwah daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar usai melantik PanglimaTa’ menuturkan, Pepabri akan terus melakukan konsolidasi dan evaluasi kekurangan dalam memerankan diri sebagai perekat bangsa. Menurut Agum, Pepabri sudah sepatutnya mengoptimalkan peran sebagai perekat bangsa, terutama di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024.
Hal tersebut, kata Agum, perlu dilakukan agar kondisi Pemilu 2024 menjadi lebih baik. Itu dari Pemilu 2019 yang diwarnai dengan polarisasi. (*)