MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Program Studi Perhotelan Politeknik Bosowa (Poltekbos) melakukan praktik pengolahan kue dan roti. Mereka diajarkan langsung oleh Chef Pastry Hotel Aryaduta Chef Ibrahim, Selasa (24/01/23).

Praktikum tersebut merupakan salah satu mata kuliah Manajeman Patiseri. Sebelum praktik, mahasiswa telah dibekali teori hingga resep masakan yang akan dibuat yakni Chiffon Cake, Sponge Cake dan Kue Tradisional Indonesia.

Perbedaan antara chiffon cake dan sponge cake ialah tidak terdapat kandungan lemak pada sponge cake, kuning telur dan putih telur. Itu pada adonan kue sponge dikocok terpisah, tidak menggunakan mentega.

Khusus Kue Tradisional Indonesia merupakan kudapan yang terbuat dari bahan hasil kekayaan alam Indonesia. Adapun dengan teknik membuat, alat dan penyajian yang khas.

Chef Pastry Hotel Aryaduta Chef Ibrahim juga akan mempraktekkan metode pembuatan kue. Kemudian mahasiswa akan diminta secara mandiri membuat produk yang diajarkan di bawah pantauan pengajar.

Kehadiran Chef Ibrahim disambut antusias dengan diskusi interaktif yang dipenuhi tanya jawab seputar kuliner. Selain itu, penilaian juga dilakukan mulai dari persiapan, proses pembuatan, hasil produk serta sikap kerja.

Ketua Prodi Perhotelan, Anggun Sari Sasmita menjelaskan tujuan dilakukannya praktik untuk meningkatkan wawasan. Sekaligus kesempatan berkesan karena diajar langsung oleh chef berpengalaman.

“Beliau merupakan pakar di bidang kuliner khususnya bidang Pastry and Bakery, selain karena pengalaman chef Ibrahim selama 30 tahun menjadi alasan kami meminta kesediaan untuk mengajar sekaligus berbagi pengalaman,” jelas Anggun.

Hal tersebut sangat penting, mengingat Poltekbos akan mempersiapkan mahasiswa untuk terjun dalam dunia industri.

Oleh karena itu, mahasiswa juga perlu diperlengkapi dengan keahlian dalam dunia industri. Sehingga, mereka memiliki pengalaman.

Chef Ibrahim mengaku senang melihat mahasiswa berproses dalam hal meningkatkan Kompetensi. Terkhusus Bidang pengolahan kue dan roti.

“Hasil karya mereka menunjukkan bahwa selain memperhatikan cara pembuatan yang diajarkan selama kelas berlangsung, mereka juga memiliki kreativitas yang baik,” pungkasnya. (*)

---