Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memberikan arahan dalam rangkaian kegiatan penanaman sorgum pada lahan terintegrasi ayam buras di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Minggu (29/01/2023)/ Foto: Humas Kementan

Tanam Sorgum di Konawe Selatan, Mentan SYL Dorong Bupati dan Petani Gunakan KUR

Minggu, 29 Januari 2023 | 16:43 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

KONAWE SELATAN, GOSULSEL.COM – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan penanaman sorgum pada lahan terintegrasi ayam buras di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Minggu (29/01/2023). Penanaman ini digelar dengan menggunakan varietas numbu serta Benih yang berasal dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan.

Menurut SYL, sorgum merupakan komoditas strategis yang memiliki peluang besar baik dari sisi ekonomi maupun kebutuhan pengganti tepung berbasis gandum. Di samping itu, SYL berharap Bupati dan para petani sama-sama mendorong penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya bersama dalam meningkatkan usaha tani melalui bunga yang sangat rendah.

“Selama ini saya pakai uang KUR dan yang macet hanya 0,03 persen. Kemarin saya pakai 85 triliun yang gagal 0,6. Dan sekarang Alhamdulillah kita pakai 113 triliun. Pak Bupati, Pak Sekda mau pakai berapa? ayok. 1 Ha itu menghasilkan 30 juta. Sorgum sangat menguntungkan kita karena gandum bersoal, dimana 90 persen lebih kita impor,” ujar Mentan SYL.

SYL mengatakan, Konawe Selatan merupakan wilayah subur yang memiliki ragam komoditas unggulan. Termasuk komoditas sorgum yang bisa ditanam dimana saja tanpa harus menggunakan ari yang cukup banyak. Sorgum juga menjadi penting karena mulai dari barang sampai daun bisa diolah menjadi pakan ternak.

“Kenapa lahan yang ada di Sulawesi Tenggara ini lahan yang sangat subur? karena pertanian Sultra itu langsung berkontribusi kepada rakyat dan dinikmati langsung oleh rakyat. Inilah kesempatan kita mengembangkan sorgum. Sorgum itu adalah mensubstitusi gandum yang selama ini kita makan banyak sekali,” katanya.

Selain itu, SYL mengatakan bahwa sorgum merupakan tanaman yang paling mudah tumbuh karena bisa tahan terhadap panas dan tahan terhadap hujan. Sorgum juga tidak memerlukan air banyak karena dengan sendirinya ia akan tumbuh dan mekar secara baik.

“Dia tahan panas, dia tahan hujan tidak perlu perawatan yang manja seperti jagung dan padi. Sehingga begitu selesai ditanam, Insya Allah tinggal di jenguk-jenguk sedikit dia jadi. Dia tidak butuh air yang banyak dan lain-lain sebagainya,” katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menjelaskan bahwa tanaman sorgum merupakan tanaman yang relatif mudah dibudidayakan karena hanya membutuhkan sedikit air. Bahkan saat ini, BSIP Kementan berhasil mengembangkan beberapa varietas unggul seperti Numbu, Kawali, Pahat, Samurai-1, Samurai-2, Super-1, Super-2, Suri-4, Bioguma dan Soper.

“Kini sorgum sudah ditanam di wilayah NTT, NTB, Jatim, Jateng, Lampung, Sultra dan lainnya. Semuanya tumbuh dengan baik,” katanya.

Di samping itu, kata Suwandi, pemerintah juga sudah menyiapkan alat olah tanam seperti penyosoh dan penepung. Dengan hasil olahan ini, diharapkan ke depan petani bisa memproduksi beras sorgum, tepung untuk kue basah, kue kering, cendol dan lainnya.

“Manfaat lain adalah daun untuk pakan, batang untuk pakan dan bioetanol. Bahkan Sorgum Varietas biotrop di jombang, batangnya diolah menjadi gula merah, gula putih, gula cair,” jelasnya.(*)


BACA JUGA